Jokowi-SBY-Menkeu-Bawazir: Salah Kaprah "Paham" Utang Luar Negeri RI

JAKARTA, BLOKBERITA -- Perdebatan antara pemerintahan Jokowi dengan SBY soal utang Indonesia ke IMF jadi panjang. SBY mengklaim, semua utang ke IMF sudah lunas sejak 2006, saat dirinya memerintah. Tapi, pihak Istana menyanggah, bahwa saat ini Indonesia masih berutang ke IMF karena ada pinjaman pada 2009, saat SBY memerintah.

Di 2006 tidak ada, tapi 2009 muncul lagi. (Utangnya) masih ada sampai hari ini," ucap Seskab Andi Widjajanto di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/4).

Perbedatan utang ini muncul saat Jokowi mengklarifikasi isi pidatonya di Konferensi Asia Afrika bahwa Indonesia tidak anti IMF sebelum berangkat ke KTT ASEAN Minggu (26/4). Sebab, sampai saat ini Indonesia juga masih berutang ke IMF.

Mendengar ini, SBY merasa tertanggu dengan pernyataan itu. Kepada Rakyat Merdeka, SBY menjelaskan secara rinci bahwa utang Indonesia ke IMF sudah lunas sejak 2006. Dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, SBY juga membuat beberapa cuitan untuk menjelaskan kinerjanya selama meminta Indonesia dalam melunasi utang tersebut.

Kini, pihak Istana membantah semua penjelasan SBY itu. Posisi utang luar negeri Indonesia menurut kreditor dari statistik utang luar negeri Indonesia dari Kementerian Keuangan, di 2006 memang tidak memiliki utang dengan IMF, tapi muncul lagi tahun 2009.
Besarnya 3 miliar dolar AS. Terus ada sampai hari ini,” jelas Andi.

Menurut Andi, pernyataan SBY bahwa utang Indonesia ke IMF lunas pada 2006 memang betul. Tetapi data dari statistik utang luar negeri Indonesia, ya ada. ADB dan IMF ya ada di 2009,” jelasnya.

Untuk saat ini, sisa utang tersebut tinggal 2,9 miliar dolar AS. Andi mengaku tidak tahu keperluan utang itu untuk apa. Silakan ditanya Kemenkeu atau BI,” jelasnya.

Apa Presiden Jokowi ingin segera melunasi utang itu? Andi menjelaskan, untuk pembayaran utang selalu ada di APBN. " Tapi kami menjaga rasio utang ke PDB, ada yang kita jaga antara 20-24 persen supaya tetap di level itu, tidak lebih dari itu,” tandasnya.

Fuad Bawazir Kritik SBY

Saling koreksi terus terjadi terkait dengan utang Indonesia kepada  International Monetary Fund (IMF). Sebelumnya, SBY mengkoreksi Presiden Joko Widodo dan mengatakan bahwa utang kepada IMF sudah lunas dibayar pemerintah.

Kini SBY dikoreksi oleh mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazir. Fuad merasa perlu mengkoreksi SBY terkait pelunasan utang kepada IMF.

" Karena yang utang itu Bank Indonesia (BI) maka yang melunasi juga BI, bukan APBN atau pemerintah," kata Fuad dalam keterangan, Selasa malam (28/4).

Seingat Fuad, saat itu Gubernur BI dipegang Burhanudin Abdullah. Kesan Fuad, saat mau dilunasi itu, ada upaya dari sebagian petinggi negeri untuk mencegahnya karena IMF lebih suka tidak buru-buru dilunasi.

" Tapi Alhamdulillah BI bersikeras melunasinya dan SBY merestui BI. Tapi jelas itu keputusan BI dan otoritas BI," tegas Fuad.

Pernyataan Fuad ini diperkuat lagi oleh Dani Setiawan dari Koalisi Anti Utang (KAU). Menurut Dani, bahwa memang IMF tidak pernah dan tidak akan pernah menyalurkan utang ke pemerintah sebagaimana fungsi-fungsi yang diemban Bank Dunia maupun ADB.

Melalui akun twitter-nya, SBY mengklaim keputusan untuk percepat pelunasan utang IMF itu ia ambil atas dasar tiga alasan penting. Yaitu ekonomi tumbuh relatif tinggi; sektor riil mulai bergerak; fiskal aman dan cadangan devisa cukup kuat. 

Menkeu: Jokowi Salah Kutip

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan Indonesia tidak lagi punya utang ke International Monetary Fund (IMF).

" Enggak ada utang IMF," jelas Bambang usai menjadi pembicara dalam seminar di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (28/4).

Wakil Menkeu era SBY ini menjelaskan, utang Indonesia ke IMF sudah lunas sejak 2006 lalu. "Dari sejak 2006 kita sudah tidak ada utang," ungkapnya.

Karena itu dia menegaskan, Presiden Joko Widodo yang menyebut Indonesia masih punya utang salah kutip. " Yang bilang kita masih punya utang ke IMF itu salah kutip," tandas akademisi dari UI ini.

Perbedatan utang ini muncul saat Jokowi mengklarifikasi isi pidatonya di Konferensi Asia Afrika bahwa Indonesia tidak anti IMF sebelum berangkat ke KTT ASEAN Minggu (26/4). Sebab, sampai saat ini Indonesia juga masih berutang ke IMF.

Mendengar ini, mantan Presiden SBY merasa tertanggu dengan pernyataan itu. Kepada Rakyat Merdeka, SBY menjelaskan secara rinci bahwa utang Indonesia ke IMF sudah lunas sejak 2006. Dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, SBY juga membuat beberapa cuitan untuk menjelaskan kinerjanya selama meminta Indonesia dalam melunasi utang tersebut.

Meski begitu, Seskab Andi Widjajanto tetap menyatakan Indonesia masih punya utang. Dia mengakui pernyataan SBY bahwa utang Indonesia ke IMF lunas pada 2006 memang betul.

" Tetapi data dari statistik utang luar negeri Indonesia, ya ada. ADB dan IMF ya ada di 2009," jelasnya.

Jokowi: Utang Indonesia Rp 2600 Triliun

Presiden Jokowi bicara blak-blakan soal utang Indonesia kepada lembaga-lembaga keuangan internasional. Ia menyebut, utang Indonesia saat ini masih gede, yaitu Rp 2.600 triliun. Baik utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank dan Asian Development Bank (ADB).

" Ya kita blak-blakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Pencanangan Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk Rakyat serta Menyambut Hari Buruh Internasional 2015, di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu kemarin (29/4).

Menurut kepala negara, sebetulnya utang itu tidak apa-apa, tidak boleh alergi utang. Utang itu tidak masalah asal dipakai untuk produktivitas, atau hal-hal yang produktif.

" Utang untuk membangun jalan boleh, untuk membangun jembatan boleh, untuk membangun perumahan boleh, untuk membangun pelabuhan, membangun airport boleh, itu produktif. Tapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM itu yang saya tidak mau, keliru kalau itu," papar Jokowi seperti yang dilansir laman setkab.go.id.

[ bmw / rmol / cnn / dtc /oke / bbcom ]
View

Related

NASIONAL 2514649728112484646

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item