Impact Politik Ekonomi Pasar Global: Rupiah, Dolar, dan IHSG Melemah

JAKARTA, BLOKBERITA — Laju Rupiah di akhir sesi kemarin mampu berbalik positif tipis. Padahal, sepanjang sesi masih berada di zona merah seiring dengan masih maraknya aksi beli dolar AS terimbas penantian pertemuan The Fed.

" Di sisi lain, laju Rupiah tertolong oleh laju Euro yang mampu berbalik menguat, dimana pelaku pasar mulai mengurangi kekhawatiran akan penyelesaian masalah utang Yunani dan perkiraan belum akan adanya sesuatu hal yang baru dari pertemuan The Fed, terutama potensi kenaikan suku bunganya," ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indoneia, Reza Priyambada.

Pada Kamis (30/4) Reza memprediksikan laju Rupiah berada di atas target level resisten 12.968, yakni Rp12.978-12.968 (kurs tengah BI). Menurutnya, penguatan yang terjadi belum sepenuhnya cukup mengkonfirmasi akan penguatan lanjutan sehingga masih menyimpan adanya potensi pembalikan melemah.

" Meski demikian, tetap cermati dan antisipasi terhadap sentimen-sentimen yang ada," pungkasnya.

IHSG Lesu

Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/4), Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak pada kisaran 5.005 – 5.285.

Kepala riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, penurunan IHSG diperkirakan masih akan berlanjut dan menguji support 5.005.

“ Tekanan terus berlanjut dalam pergerakan IHSG, dari hari ke hari capital outflow belum berhenti maupun mereda, dan posisi indeks sudah mengalami koreksi dibawah harga penutupan awal tahun ini,” kata William dalam risetnya yang diterima Aktual di Jakarta, Kamis (30/4).

Namun, lanjut dia, total capital inflow masih berada di atas Rp12 triliun. Potensi rebound masih akan terlihat selama support belum ditembus. Ia juga mengingatkan investor bahwa saat ini merupakan momen untuk melakukan akumulasi beli.

" Saat ini merupakan momen untuk akumulasi beli bagi investor jangka panjang, melihat kondisi perekonomian kita masih dalam kategori cukup stabil," ujarnya.

Adapun sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan akhir pekan ini adalah AKRA, ERAA, BBNI, MAPI, PTPP, BBTN, dan SGRO.

Dolar Anjlok Impact The Fed 

Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah laporan PDB yang lebih lemah dari perkiraan dan pernyataan kebijakan Federal Reserve yang dipantau secara cermat.

Produk domestik bruto (PDB) riil AS hanya meningkat pada tingkat tahunan 0,2 persen di kuartal pertama tahun ini, menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu. PDB kuartal pertama menunjukkan penurunan tajam dari kecepatan 2,2 persen pada kuartal sebelumnya dan di bawah konsensus pasar meningkat 1,0 persen.

Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika pernyataan Fed baru dirilis setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Rabu, menunjukkan para pejabat terutama fokus pada pelemahan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Menurut pernyataan itu, pertumbuhan ekonomi AS telah "melambat" sejak pertemuan Fed terakhir pada Maret, menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bunga secepatnya pada Juni.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,90 persen menjadi 95,228 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1114 dolar dari 1,0979 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5430 dolar dari 1,5337 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,8033 dolar dari 0,8015 dolar.

Dolar AS dibeli 119,01 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,87 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9397 franc Swiss dari 0,9542 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2012 dolar Kanada dari 1,2031 dolar Kanada.

Seperti diwartakan, Federal Reserve atau bank sentral AS pada Rabu (Kamis WIB) membiarkan rentang waktu untuk kenaikan suku bunga tetap terbuka, menyusul pelambatan musim dingin yang menghentikan pertumbuhan ekonomi AS.

Setelah lebih dari satu tahun mengisyaratkan bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga federal funds pada pertengahan 2015, The Fed hanya mengatakan pihaknya akan bergerak ketika melihat perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan yakin bahwa inflasi akan meningkat dalam jangka menengah.

Tetapi pengatur kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan, setelah pertemuan dua hari, bahwa ia yakin pelambatan pada kuartal pertama "sebagian" mencerminkan faktor-faktor sementara, dan bahwa ekonomi akan kembali melanjutkan ekspansinya pada "kecepatan moderat". Itu menunjukkan bank masih memperkirakan untuk memulai serangkaian kenaikan suku bunga di bulan-bulan mendatang, meskipun tidak mungkin pada Juni, seperti yang banyak analis telah perkirakan sampai baru-baru ini.

Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuan Fed funds pada tingkat nol sejak akhir 2008, menjaga kebijakan moneter yang luar biasa longgar untuk mendukung pemulihan dari resesi besar. Prospek suku bunga AS yang lebih tinggi telah menimbulkan gelombang di pasar global selama hampir dua tahun, mengirim dolar naik tajam dan memicu arus keluar modal dari ekonomi-ekonomi lebih lemah.

Dalam pernyataannya setelah pertemuan, FOMC menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan ekonomi melambat menjadi hanya tumbuh 0,2 persen secara tahunan pada kuartal pertama, yakni kenaikan moderat lapangan pekerjaan, investasi tetap bisnis dan pengeluaran rumah tangga melambat, serta ekspor menurun.

Tetapi bank sentral juga mencatat kekuatan yang bisa mendukung "rebound" di kuartal kedua. " Pendapatan riil rumah tangga naik tajam, sebagian mencerminkan penurunan harga energi sebelumnya, dan sentimen konsumen tetap tinggi," katanya.

FOMC mengatakan pihaknya memperkirakan pasar pekerjaan akan terus membaik, setelah hasil buruk pada Maret mematahkan serangkaian kinerja kuat selama 12-bulan yang menambahkan 3,4 juta pekerjaan bagi perekonomian.

Bank mencatat bahwa meskipun inflasi tetap rendah, diperkirakan bahwa harga akan meningkat dan mulai bergerak menuju target 2,0 persen dalam jangka menengah. 

[ mrhill / bmw / aktual / DI / vibisnet /bisnis / bbcom ]

View

Related

EKBIS 5619362756716200548

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item