Seorang Dosen Menginjak Alquran Demi Membongkar Cara Berpikir yang Salah Mahasiswanya


JAKARTA, BLOKBERITA -- Seorang dosen Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (Sumbar) berinisial MK mengakui mengajarkan tentang mengkaji Alquran dengan cara yang salah.

Kepada wartawan, MK mengatakan, dirinya yang baru mengajar tiga semester diberikan kepercayaan oleh UMSB mengajar mata kuliaf Filsafat Umum. Menurut dosen lulusan S3 ini, berbicara tentang filsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya, berpikir secara metodik, berpikir secara sistematis, logis, dan kritis radikal.

" Karena kajiannya sudah cerita tentang Pendidikan Agama Islam, kita (ia dan mahasiswa) ingin mengkaji lebih dalam tentang apa itu Pendidikan Umat Islam dan sebagainya," kata MK, Kamis (23/4).

Ia ingin mengajak mahasiswa berpikir Islam-nya mereka. Apakah karena orang tua, atau Islam yang sebenar-benarnya. Dirinya ingin mencari tahu, jika seandainya orang tua dari para mahasiswa itu non-Islam bahkan sampai membenci Islam, bagaimana cara berpikir para mahasiswa tentang Islam.

" Intinya merangsang berpikir. Maka saya mengkaji tentang Alquran. Jadi sebenarnya Alquran itu apa, saya gali cara berpikir mereka," kata MK.

Menurutnya, jika berbicara tentang Islam, pasti berhubungan dengan Alquran. Ia mengatakan, di dalam Alquran, Allah SWT menginginkan manusia yang hidup di dunia berpedoman pada kitab suci umat Islam. Selain itu, lanjut MK, umat Islam juga diminta berhukum. Dikatakannya, percuma saja banyak orang yang mensucikan Alquran, namun tidak menjalankan sesuai ketentuannya.

" Sebenarnya saya ingin mengajak mereka untuk berpikir sedalam-dalamnya tentang (isi) Alquran. Saya coba (agar mahasiswa berpikir), kenapa bapak itu (MK) sampai Alquran itu saya injak. Memang saya injak tapi saya mengucapkan Istigfar. Karena demi tuhan, saya tak mau menghina, karena saya orang Islam," tutur MK.

Ia menegaskan, dirinya mengajak mahasiswa untuk lebih berpikir makna yang terkandung di dalam Alquran. Ia mengaku menyesal langsung mempraktikkan dengan menginjak Alquran.

" Memang menginjak. Cuma salah saya, saya mencontohkan langsung pada Alquran. Saya mengakui kesalahan ini, harusnya saya ganti dengan buku," ungkapnya menjelaskan.


Keterlaluan

Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) KH Athian Ali mengatakan, menginjak-injak Alquran merupakan penghinaan terhadap firman Allah SWT. 
" Perbuatan itu sangat keterlaluan. Hal ini seharusnya tidak terulang lagi," ujar Athian, Kamis, (23/4).

Dulu, kata Athian, ada juga dosen filsafat di UIN yang  menginjak-injak  lafaz Allah. Ia menulis lafaz Allah di sebuah kertas lalu menginjak-injaknya. Hal-hal seperti ini, terang dia, harus segera dihentikan. Tak seorangpun berhak menghina Alquran dan lafaz Allah.

" Kalau memang tidak mengimani isi Alquran itu hak dia. Namun dia tak berhak menginjak firman Allah karena ini bentuk penodaan agama yang harus dihentikan."

Sebelumya diberitakan, seorang dosen Filsafat Umum Universitas MuhaSmmadiyah Sumatra Barat (UMSB) berinisial MK dituding melakukan pelecehan terhadap Alquran. MK dituding menginjak-injak Alquran untuk menunjukkan kalau Alquran hanya buku biasa.



Kenapa Diinjak ?

Sementara itu di tempat terpisah Rektor USMB Yuzardi Ma'ad membenarkan keberadaan dosen berinisial MK yang menginjak Alquran di dalam kelas. Ia mejelaskan, MK adalah dosen baru yang mengajar Filsafat Umum di Fakultas Agama Islam untuk semester dua. Serta dosen Bahasa Inggris untuk Fakultas Ekonomi.
Pada 1 April lalu, kata Yuzuardi, dalam pelajaran Filsafat, MK mencoba merangsang daya berpikir para mahasiswa terhadap kitab suci Alquran. MK, lanjut dia, mengatakan Alquran yang paling penting isinya.

" Bukan hanya yang seperti ini (Alquran yang MK pegang). Alquran ini hanyalah kertas yang ditulisi dengan (tulisan) Arab, sedang yang asli di Lauhul Mahfudz," tutur Yuzardi berdasarkan cerita yang disampaikan MK, Kamis (23/4).

Awalnya, ujar dia, mahasiswa tidak mengerti dengan apa yang disampaikan MK. Para mahasiswa mengira MK memegang Alquran untuk mencari dalil. Namun, ternyata, MK justru menginjak Alquran tersebut.

" Artinya, bahwasannya Alquran itu fotokopi saja, intinya tak boleh diinjak," jelas Yuzardi, masih berdasarkan pengakuan MK.

Dikatakannya, sebelum melakukan hal tersebut MK meminta mahasiswa untuk berpikir lebih dalam mengenai Alquran. Menurut MK, karena isinya sangat banyak sekali, maka Alquran harus dihargai dan dihormati. Namun, bukan hanya tulisan-tulisannya, yang paling penting mengamalkan isinya.

" Dia (MK) berkeinginan sekali bahwa mahasiswa dapat berpikir jernih. Inti Alquran itu dapat diamalkan melalui pemikiran-pemikiran," ujar Yuzardi.

Diberhentikan 

Dosen filsafat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) berinisial MK yang menginjak Alquran saat mengajar sudah menyatakan permintaan maaf. Pihak akademik pun segera memberhentikannya. 

“ Pada 9 April lalu, MK telah membuat surat pernyataan dirinya mengakui kesalahan menginjak Alquran di depan mahasiswa di dalam kelas,” terang Wakil Rektor UMSB, Yuzardi Ma'ad, Kamis (23/4).

Dalam surat tersebut, MK berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya atau sejenisnya kapan pun dan di mana  pun. Pada hari yang sama, pihak UMSB tidak lagi mengizinkan MK mengajar atau masuk ke lingkungan universitas.

" Pihak kita dari universitas akan berikan sanksi yaitu pemberhentian. Yang kami katakan dari awal, pihak UMSB sudah menyelesaikan masalah ini," jelas Yuzardi. 

[ rol / bbcom / bin ]
View

Related

SASTRA DAN BUDAYA 6287299221850955048

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item