Celoteh Penghuni Tentang Prostitusi di Kalibata City

 

JAKARTA, BLOKBERITA --  Polda Metro Jaya menggerebek tempat prostitusi di Tower H lantai delapan dan Tower J lantai lima Apatemen Kalibata City, Sabtu (25/4/2015). Praktik tersebut selama ini juga diketahui oleh sebagian penghuni.

Salah satu penghuni di Tower H mengaku sudah mengetahui adanya praktik bejat di lingkungannya. Namun, dia menyebut prostitusi di Kalibata City itu terselubung.

"Kalau yang kayak gitu-gitu terselubung di sini. Kerjanya diam-diam. Tetapi kita tahu kalau ada yang kayak gitu," kata salah satu penghuni yang enggan disebutkan namanya Minggu (26/4).

Kata dia, konsep apartemen di lingkungan Kalibata City membuat aktivitas antar penghuni menjadi minim. Ini lah yang menyebabkan praktik tersebut langgeng. 

 
"Tahu sendiri kan di sini model apartemen. Kita cuma kenal sama orang samping kamar. Kalau semua ya enggak tahu. Aktivitasnya juga enggak tau," ucap penghuni tersebut.

Meski tahu aktivitas tersebut, namun banyak dari penghuni yang enggan memberitahu. Karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk menegur.

"Gimana ya, mau menegur juga susah. Kita enggak kenal dan jarang ketemu. Terus kayaknya mereka juga seram," kata pria ini.


Hamil akibat Prostitusi 

Salah satu anak perempuan korban bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City sedang hamil enam bulan. Hal ini diungkapkan oleh Kanit V Subdit Renakta (Kekerasan Anak dan Wanita) Polda Metro Jaya, Komisaris Rita Iriana.

" Ada satu korban perempuan yang lagi hamil enam bulan," kata Rita saat dikonfirmasi Kompas.com di Jakarta, Minggu (26/4/2015) pagi.

Anak tersebut diduga hamil akibat dari praktik prostitusi yang kerap dilakukan oleh tersangka FMH (25), tangan kanan mucikari prostitusi di Apartemen Kalibata City.

Kendati hamil, korban masih tetap disuruh untuk melayani pria hidung belang oleh mucikari. Biasanya korban melayani dua hingga tiga pria per harinya. 

" Si anak perempuan yang hamil masih disuruh melayanin pelanggan," kata Rita. Hal ini dianggap salah satu yang memberatkan pelaku prostitusi.

Apalagi umur korban yang tergolong belia, yakni 16 tahun. Selain satu anak perempuan, ternyata masih ada dua anak perempuan korban praktik prostitusi lainnya.

Mereka masing-masing masih berumur 14 tahun dan 17 tahun. Selain anak-anak, perempuan korban prostitusi lainnya juga masih berumur cukup muda, yakni dua orang berusia 19 tahun dan satu orang 20 tahun.

Perempuan korban prostitusi di Apartemen Kalibata City langsung dibawa ke Rumah Perlindungan Sosial Wanita dan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur.


[ geb / kmps ]
View

Related

GAYA HIDUP 6837785323902776388

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item