Pemkot Malang Bantah Kualitas Beras OP Jelek
https://kabar22.blogspot.com/2015/03/pemkot-malang-bantah-kualitas-beras-op.html
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, membantah jika kualitas beras yang
dijual pada operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional pada
beberapa waktu lalu itu jelek seperti yang disoroti masyarakat.
"Kualitas beras yang dijual ketika OP bersama Bulog Sub Divre Malang cukup bagus, bahkan lebih bagus daripada beras medium yang dijual di pasaran," tegas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Tri Widyani, di Malang, Selasa.
Oleh karena itu, kata Tri Widyani yang akrab dipanggil Yani itu, tidak benar kalau ada sebagaian warga mengatakan kualitas beras OP itu jelek.
Menurut dia, kemungkinan beras yang berkualitas kurang bagus itu adalah sebagian beras yang didistribusikan untuk warga miskin (raskin), bukan beras yang dijual di OP dengan harga Rp7.300 per kilogram.
Yani menegaskan dirinya melihat sendiri dan selalu memantau setiap ada OP di titik-titik pasar tradisional, seperti di Pasar Besar Malang, Pasar Merjosari, Sukun, Bunul, Tawangmangu, Blimbing, dan Jodipan. Bahkan, kualitas beras yang dijual di OP jauh lebih bagus daripada beras medium yang dijual eceran di pasaran.
Ia mengaku sudah mengecek sekaligus membandingkan kualitas beras yang dijual di OP dengan kondisi beras di pasaran, seperti kualitas beras operasi pasar yang harganya Rp7.300 per kilogram lebih bagus dari kualitas beras di Pasar Besar yang harganya Rp10.000 per kilogram.
"Oleh karena itu, saya jamin kualitas beras operasi pasar bagus. Kalau ada yang bilang jelek, harus dicek dulu, itu beras dari mana. Sebab, selama menggelar OP, saya selalu melakukan pemantauan dan tidak pernah menemukan beras yang kualitasnya kurang bagus, bahkan tidak pernah menerima keluhan atau komplain dari warga yang membeli beras OP tersebut," tandasnya.
Pelaksanaan OP beras tersebut dilakukan pada saat harga beras naik cukup signifikan hingga menyentuh harga Rp12 ribu per kilogram untuk kualitas medium dan saat ini OP sudah dihentikan karena sudah mulai panen raya dan harga beras juga sudah turun, meski penurunannya tidak sebanding dengan harga kenaikan.
Selama menggelar OP, Bulog Sub Divre Malang menyediakan beras rata-rata sebanyak 7,5 ton per hari di setiap titik. Beras yang dijual tersebut sudah dikemas dalam plastik 5 kilogram dengan harga Rp7.300 per kilogram atau seharga Rp36.500 per kantong plastik.
Beras yang dijual di OP tersebut memang cukup bagus dan berwarna putih, namun ketika dimasak tidak ada rasanya dan membutuhkan banyak air (suka air atau mengembang), sehingga ada sebagian warga yang menyiasatinya dengan dicampur beras berkualitas bagus agar tetap punel.
"Kualitas beras yang dijual ketika OP bersama Bulog Sub Divre Malang cukup bagus, bahkan lebih bagus daripada beras medium yang dijual di pasaran," tegas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Tri Widyani, di Malang, Selasa.
Oleh karena itu, kata Tri Widyani yang akrab dipanggil Yani itu, tidak benar kalau ada sebagaian warga mengatakan kualitas beras OP itu jelek.
Menurut dia, kemungkinan beras yang berkualitas kurang bagus itu adalah sebagian beras yang didistribusikan untuk warga miskin (raskin), bukan beras yang dijual di OP dengan harga Rp7.300 per kilogram.
Yani menegaskan dirinya melihat sendiri dan selalu memantau setiap ada OP di titik-titik pasar tradisional, seperti di Pasar Besar Malang, Pasar Merjosari, Sukun, Bunul, Tawangmangu, Blimbing, dan Jodipan. Bahkan, kualitas beras yang dijual di OP jauh lebih bagus daripada beras medium yang dijual eceran di pasaran.
Ia mengaku sudah mengecek sekaligus membandingkan kualitas beras yang dijual di OP dengan kondisi beras di pasaran, seperti kualitas beras operasi pasar yang harganya Rp7.300 per kilogram lebih bagus dari kualitas beras di Pasar Besar yang harganya Rp10.000 per kilogram.
"Oleh karena itu, saya jamin kualitas beras operasi pasar bagus. Kalau ada yang bilang jelek, harus dicek dulu, itu beras dari mana. Sebab, selama menggelar OP, saya selalu melakukan pemantauan dan tidak pernah menemukan beras yang kualitasnya kurang bagus, bahkan tidak pernah menerima keluhan atau komplain dari warga yang membeli beras OP tersebut," tandasnya.
Pelaksanaan OP beras tersebut dilakukan pada saat harga beras naik cukup signifikan hingga menyentuh harga Rp12 ribu per kilogram untuk kualitas medium dan saat ini OP sudah dihentikan karena sudah mulai panen raya dan harga beras juga sudah turun, meski penurunannya tidak sebanding dengan harga kenaikan.
Selama menggelar OP, Bulog Sub Divre Malang menyediakan beras rata-rata sebanyak 7,5 ton per hari di setiap titik. Beras yang dijual tersebut sudah dikemas dalam plastik 5 kilogram dengan harga Rp7.300 per kilogram atau seharga Rp36.500 per kantong plastik.
Beras yang dijual di OP tersebut memang cukup bagus dan berwarna putih, namun ketika dimasak tidak ada rasanya dan membutuhkan banyak air (suka air atau mengembang), sehingga ada sebagian warga yang menyiasatinya dengan dicampur beras berkualitas bagus agar tetap punel.
