Peringati Hari Kaum Tani Tak Bertanah, Massa Berdemo di Kedubes AS
https://kabar22.blogspot.com/2018/03/peringati-hari-kaum-tani-tak-bertanah.html
BLOKBERITA -- Secara historis, 29 Maret diperingati sebagai Hari Kaum Tani Tidak Bertanah (Landless Day) oleh kaum tani dan rakyat berbagai negara di Asia. Penetapan peringatan ini pada 14 tahun lalu, bersamaan dengan pendirian Koalisi Petani Asia (Asean Peasant Coalition).
"Peringatan dari tani tak bertanah ini adalah hari di mana rakyat mengkampanyekan penolakan atas perampasan dan monopoli atas tanah," kata Sandi di depan Kedubes AS, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/3)
Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) juga merupakan bagian dari APC. Hari ini FPR menggelar aksi memperingati Hari Kaum Tani Tak Bertanah (Landless day).
Aksi dimulai dari Kedubes AS, Balai Kota DKI Jakarta, Kementerian Pertahanan hingga Istana Negara. Berdasarkan pantauan kumparan.com, aksi tersebut akan dilakukan di beberapa titik.
Massa aksi terdiri atas berbagai ormas yang menjadi anggota FPR, yakni: Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)-Jaksel.
Ada juga Internasional League of People Struggle (ILPS Indonesia), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Pemuda Baru Indonesia (PEMBARU), Institute for National and Democracy Studies (INDIES), serta Jaringan Aksi Perubahan Indonesia (JAPI).
Dalam orasinya, Sandi, orator dari Internasional League of People Struggle (ILPS Indonesia) sebuah organisasi anti AS yang tersebar di 132 negara, menyampaikan bahwa aksi ini sebagai kampanye penolakan atas perampasan dan monopoli atas tanah yang dimiliki rakyat Indonesia.
"Peringatan dari tani tak bertanah ini adalah hari di mana rakyat mengkampanyekan penolakan atas perampasan dan monopoli atas tanah," kata Sandi di depan Kedubes AS, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/3)
Sandi melanjutkan, saat ini perampasan sumber daya alam dilakukan dengan tindakan represif oleh negara. Terkhusus, penangkapan petani juga semakin masif.
"Perampasan SDA terus disertai dengan berbagai macam tindakan represif, bahkan dilakukan dengan berbagai macam aksi militer. Penangkapan terhadap kaum tani terus berlangsung semakin masif," sambung dia.
Sandi juga menuding bahwa AS adalah sumber dari kemelaratan yang dialami berbagai warga dunia. "AS adalah biang dari seluruh petaka yang dialami masyarakat dunia. Imperialisme AS adalah sumber kemiskinan, kelaparan dari berbagai negara di dunia," terang dia
Peringatan hari tani tak bertanah ini juga berlangsung di 43 negara. Di Indonesia sendiri, aksi akan berlangsung di berbagai wilayah seperti Kalbar, Kalteng, Sulsel, Sulteng, NTB, NTT, Jatim, Jateng, Banten, Lampung, Jambi, Riau, Sumut. Sebagian aksi juga digelar di tingkat kabupaten.
[ bazz / kumparan ]