Hanura Kubu OSO Akui Pindahkan Dana Partai ke OSO Sekuritas

BLOKBERITA -- Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang ( OSO) mengakui pihaknya memindahkan dana partai ke OSO Sekuritas. Namun, pemindahan dana itu bukan untuk penggelapan atau penyelewengan, melainkan untuk investasi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Hanura kubu OSO, Gede Pasek Suardika, untuk menjawab tudingan yang dilontarkan Partai Hanura kubu Daryatmo.
" Kalau ada tuduhan digelapkan, ditilep dan sebagainya, saran saya hati-hati bicara, karena harus dibedakan perusahaan go public dan rekening pribadi. Jadi sangat beda," kata Pasek di Hotel Manhattan, Minggu (21/1/2018).
Pasek mengatakan, dengan diinvestasikan ke OSO Sekuritas, maka dana partai yang ada saat ini bisa bertambah jumlahnya. Tambahan itu bisa digunakan untuk membiayai operasional partai.
Namun, Pasek mengaku tak hafal berapa besar dana partai yang ditransfer ke lembaga jasa keuangan milik OSO itu. Sebab, yang mengurus adalah bendahara umum.
" Kan kami cari (sekuritas) yang visibilitas terjaga, diawasi gampang, kalau ada apa-apa (dananya) bisa diselamatkan. Saya kira sekuritinya jauh lebih bagus. Memang mau kayak dulu, ditaruh di rekening pribadi tidak ada pertanggungjawaban," ujar Pasek.
Pasek pun mempersilakan kubu Daryatmo untuk membuat laporan ke polisi. Pasek meyakini langkah pihaknya memindahkan dana partai ke OSO Sekuritas bukanlah sebuah tindak pidana.
" Tidak ada masalah. Nanti diukur secara hukum apakah uang itu hilang atau justru berkembang," kata dia.
Mantan politisi Partai Demokrat ini justru mengingatkan kubu Daryatmo untuk berhati-hati. Menurut dia, justru kubu Daryatmo yang bisa jadi akan dikenakan tindak pidana oleh kepolisian.
" Kalau dia menuduh penggelapan dan penilepan ternyata uangnya bertambah, fitnah, kan. Laporan palsu, kan. Ya ketika itu terjadi laporan palsu ada konsekuensi pidana dong. Siap siap saja," kata Pasek.

Kubu Daryatmo Minta Diselidiki Uang ke OSO

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura kubu Sarifuddin Sudding, Sudewo mengatakan akan melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas dugaan penyalahgunaan uang partai yang dilakukan oleh Oesman Sapta Odang (OSO). Sudewo mengatakan, OSO diduga meminta uang pada sejumlah calon kepala daerah untuk ditransfer ke rekening rekening OSO Sekuritas.
"Diduga ada kisaran 200 miliar yang terkumpul. Kami akan melapor ke OJK agar diselidiki asal-usul uang yang masuk ke OSO Sekuritas,” tutur Sudewo di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Januari 2018.

–– ADVERTISEMENT ––
Selain melaporkan OSO ke OJK, Sudewo mengatakan akan melapor ke Mabes Polri agar kasus ini dapat masuk ke ranah hukum. Menurut Sudewo, sumber uang tersebut diduga berasal dari calon-calon kepala daerah yang memiliki hubungan langsung dengan OSO, juga dana Kesbanpol, dan dana partisipasi dari anggota DPR maupun DPRD.
Sudewo mengatakan, dirinya memiliki bukti atas tudingan tersebut. Menurut dia, Beni Pranato yang sebelumnya merupakan Bendahara Umum Partai Hanura siap memberikan kesaksian terkait uang partai tersebut. Sudewo menuturkan, OSO memerintahkan kepada Beni untuk mengambil dan mengirim uang ke OSO Sekuritas.
“Uang itu masuk ke rekening OSO Sekuritas dari Beni Pranoto. Dia diperintah OSO untuk mengambil dan memasukan uang itu,” tutur Sudewo.
Menurut Sudewo, OSO telah terbukti menggunakan jabatannya sebagai ketua umum untuk menghimpun uang dari berbagai pihak. Sudewo mengatakan, Partai Hanura akan memecat OSO dari keanggotaan partai secara tidak hormat. Sebelumnya, OSO telah dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
“Kami DPP Hanura di bawah kubu Daryatmo dan Sarifuddin Sudding, sebagai Ketum (Ketua Umum) dan Sekjen (Sekretaris Jenderal) akan memberhentikan secara tak hormat Oesman Sapta,” ujar Sudewo.
View

Related

POLITIK 2651282343182503353

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item