Beri Utang Kereta Expres, China Development Bank Buka Cabang di Indonesia
https://kabar22.blogspot.com/2017/08/beri-utang-kereta-expres-china.html
BLOKBERITA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar
Pandjaitan menyebut China Development Bank (CDB) akan membuka kantor
perwakilan di Indonesia. CDB adalah lembaga keuangan yang memfasilitasi
pinjaman China untuk proyek kereta expres/cepat Jakarta-Bandung.
"Ya tadi (pertemuan) dengan Otoritas Jasa Keuangan menyangkut masalah CDB akan buka kantor di sini," ujar Luhut dikutip dari Antara, Minggu (20/8).
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan akan mendukung dan memfasilitasi lembaga keuangan asing untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia guna mendukung kegiatan pembiayaan infrastruktur.
Kendati demikian, dia enggan menyebut lembaga yang dimaksud. "Kalau seandainya ada lembaga keuangan yang ingin mendukung kegiatan pembiayaan di Indonesia dan kalau mereka ingin membuka perwakilan resmi di sini, kami mendukung. Kami memang harus terus memfasilitasi sumber-sumber pembiayaan tersebut," ujarnya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membutuhkan biaya hingga USD 5,1 miliar (setara Rp 67,8 triliun dengan kurs Rp 13.300) di mana CDB menanggung pinjaman sebesar 75 persen dari total investasi. Sisa 25 persen berasal dari modal perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Meski peletakan batu pertama proyek tersebut telah dilakukan sejak Januari 2016, izin konsesi baru didapat pada Maret 2016. Sementara sejak itu, pembangunan justru tidak kunjung maju lantaran proses pembebasan lahan yang belum selesai.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Selasa (15/8), mengatakan penetapan lokasi untuk proyek tersebut sudah hampir rampung.
Namun, masalah pembebasan lahan disebutnya bukan wewenang Pemprov Jawa Barat, melainkan tanggung jawab KCIC. "Yang jelas urusan pembebasan lahan bukan urusan kami. Itu urusan PT KCIC karena urusan kami, Pemprov, membuat penetapan lokasi. Penetapan lokasinya sudah 94 persen," ungkapnya. [bazz/merdeka]
"Ya tadi (pertemuan) dengan Otoritas Jasa Keuangan menyangkut masalah CDB akan buka kantor di sini," ujar Luhut dikutip dari Antara, Minggu (20/8).
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan akan mendukung dan memfasilitasi lembaga keuangan asing untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia guna mendukung kegiatan pembiayaan infrastruktur.
Kendati demikian, dia enggan menyebut lembaga yang dimaksud. "Kalau seandainya ada lembaga keuangan yang ingin mendukung kegiatan pembiayaan di Indonesia dan kalau mereka ingin membuka perwakilan resmi di sini, kami mendukung. Kami memang harus terus memfasilitasi sumber-sumber pembiayaan tersebut," ujarnya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membutuhkan biaya hingga USD 5,1 miliar (setara Rp 67,8 triliun dengan kurs Rp 13.300) di mana CDB menanggung pinjaman sebesar 75 persen dari total investasi. Sisa 25 persen berasal dari modal perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Meski peletakan batu pertama proyek tersebut telah dilakukan sejak Januari 2016, izin konsesi baru didapat pada Maret 2016. Sementara sejak itu, pembangunan justru tidak kunjung maju lantaran proses pembebasan lahan yang belum selesai.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Selasa (15/8), mengatakan penetapan lokasi untuk proyek tersebut sudah hampir rampung.
Namun, masalah pembebasan lahan disebutnya bukan wewenang Pemprov Jawa Barat, melainkan tanggung jawab KCIC. "Yang jelas urusan pembebasan lahan bukan urusan kami. Itu urusan PT KCIC karena urusan kami, Pemprov, membuat penetapan lokasi. Penetapan lokasinya sudah 94 persen," ungkapnya. [bazz/merdeka]