BPJS Kesehatan Jawab Soal Peredaran Kartu Palsu
https://kabar22.blogspot.com/2016/07/bpjs-kesehatan-jawab-soal-peredaran.html
BLOKBERITA, JAKARTA -- BPJS Kesehatan angkat bicara soal beredarnya kartu BPJS
Kesehatan palsu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menurut BPJS
Kesehatan, bagi warga yang ragu akan keaslian kartunya bisa menggunakan
aplikasi BPJSK di ponsel.
"Untuk pengecekan, dapat dilakukan melalui applikasi BPJSK yang dapat didownload melalui Android (Google Play Store)," ujar Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi, dalam siaran persnya kepada detikcom, Minggu (24/7/2016).
Dia menjelaskan, kartu BPJS yang palsu datanya tidak akan terbaca di aplikasi BPJSK. Dia juga mengimbau supaya masyarakat mengurus kartu BPJS-nya sendiri tanpa melalui perantara calo.
"Kartu BPJS Kesehatan palsu tidak akan teridentifikasi dalam master file BPJS kesehatan karena nama peserta dan nomor kartu akan berbeda sehingga tidak bisa digunakan," ujarnya.
Bagi yang menemukan masalah terhadap kartu BPJS-nya, Irfan meminta masyarakat menghubungi call centre BPJS.
"Untuk mengurus kartu dan permintaan informasi harap tidak melalui calo. Hubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau call centre 1500 400, 24 jam," ucap Irfan.
Sebelumnya diberitakan, 230 warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengaku kecewa karena memiliki kartu BPJS palsu. Padahal, warga membuat kartu BPJS Kesehatan tersebut dengan cara dikolektifkan melalui aparatur desa.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kertajaya Fauzy Samsul membenarkan telah memfasilitasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu. Namun, yang mengejutkan aparatur desa malah menyerahkan pembuatan kartu tersebut ke pihak kedua yakni Rumah Peduli Duafa (RPD) dengan menarik iuran warga Rp 100 ribu/orang.
detikcom mencoba menyambangi Kantor RPD yang berlokasi di Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi, dan menurut warga kantor RPD sudah pindah. Kantor itu kini berubah menjadi rental Play Station.
Cara Bedakan Kartu BPJS Palsu
Kepala Kantor Cabang BPJS Cimahi Yudha Indrajaya mengakui beberapa waktu lalu, dia telah menerima laporan terkait adanya kartu BPJS Kesehatan yang palsu. Kartu BPJS ini tidak aktif ketika warga hendak menggunakannya untuk berobat. Karena itu, pihaknya sudah turun tangan menangani persoalan tersebut. "Kami sedang selidiki asal mula kartunya," tutur dia di Bandung, Ahad (24/7).
"Untuk pengecekan, dapat dilakukan melalui applikasi BPJSK yang dapat didownload melalui Android (Google Play Store)," ujar Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi, dalam siaran persnya kepada detikcom, Minggu (24/7/2016).
Dia menjelaskan, kartu BPJS yang palsu datanya tidak akan terbaca di aplikasi BPJSK. Dia juga mengimbau supaya masyarakat mengurus kartu BPJS-nya sendiri tanpa melalui perantara calo.
"Kartu BPJS Kesehatan palsu tidak akan teridentifikasi dalam master file BPJS kesehatan karena nama peserta dan nomor kartu akan berbeda sehingga tidak bisa digunakan," ujarnya.
Bagi yang menemukan masalah terhadap kartu BPJS-nya, Irfan meminta masyarakat menghubungi call centre BPJS.
"Untuk mengurus kartu dan permintaan informasi harap tidak melalui calo. Hubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau call centre 1500 400, 24 jam," ucap Irfan.
Sebelumnya diberitakan, 230 warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengaku kecewa karena memiliki kartu BPJS palsu. Padahal, warga membuat kartu BPJS Kesehatan tersebut dengan cara dikolektifkan melalui aparatur desa.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kertajaya Fauzy Samsul membenarkan telah memfasilitasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu. Namun, yang mengejutkan aparatur desa malah menyerahkan pembuatan kartu tersebut ke pihak kedua yakni Rumah Peduli Duafa (RPD) dengan menarik iuran warga Rp 100 ribu/orang.
detikcom mencoba menyambangi Kantor RPD yang berlokasi di Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi, dan menurut warga kantor RPD sudah pindah. Kantor itu kini berubah menjadi rental Play Station.
Cara Bedakan Kartu BPJS Palsu
Kepala Kantor Cabang BPJS Cimahi Yudha Indrajaya mengakui beberapa waktu lalu, dia telah menerima laporan terkait adanya kartu BPJS Kesehatan yang palsu. Kartu BPJS ini tidak aktif ketika warga hendak menggunakannya untuk berobat. Karena itu, pihaknya sudah turun tangan menangani persoalan tersebut. "Kami sedang selidiki asal mula kartunya," tutur dia di Bandung, Ahad (24/7).
Berdasarkan hasil penyelidikan awal,
lanjut Yudha, kemungkinan besar pelaku pembuatan kartu BPJS Kesehatan
palsu ini orang luar BPJS. Oknum tersebut berperan seperti calo yang
mengatur pembuata kartu BPJS Kesehatan. Warga mempercayainya dan
menggunakan jasa oknum tersebut. Padahal, kata dia, pendaftaran kartu
BPJS Kesehatan bisa secara online untuk mencegah terjadinya percaloan.
Yudha pun mengaku telah melihat kartu
BPJS palsu itu. Menurut dia, kartu tersebut memang palsu. Setelah dicek,
nomor register pada kartu tidak menyimpan data identitas pemilik kartu.
Selain itu, ia juga menjelaskan, kartu BPJS Kesehatan yang asli
memiliki tulisan e-ID di bagian atas pojok kiri. "Sebetulnya mudah untuk
mengetahui kartu itu mudah atau palsunya," kata dia.
Masyarakat bisa mengecek kartu BPJS
Kesehatannya di Kantor Layanan Operasional Kabupaten (KLOK) jika ingin
memastikan apakah kartu yang dimilikinya itu asli atau palsu. Untuk
mencegah kejadian serupa, pihaknya sudah memasang spanduk yang
bertuliskan tentang imbauan kepada warga untuk tidak menggunakan calo
dalam pendaftaran kartu BPJS Kesehatan.
Dia menjelaskan, pendaftaran harus
dilakukan di kantor cabang atau secara online, atau juga di bank dan
minimarket terdekat. Beberapa bank yang bekerjasama dengan BPJS untuk
urusan pendaftaran kartu, di antaranya yakni BCA dan Bank Mandiri.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Bandung Barat Syamsul Ma'arif meminta kepada pihak aparat penegak hukum
dan Dinas Kesehatan untuk segera terjun menyelidiki dalang di balik
pembuatan kartu BPJS Kesehatan yang diduga palsu itu. "Harus segera
ditindak," kata dia.
Syamsul pun mengakui, beberapa warga
sekitar di rumahnya juga ada yang mengadu kepadanya ihwal kartu BPJS
Kesehatan yang tidak bisa digunakan. Kedatangan warga ini membuatnya
terkejut lantaran warga yang mengadu berjumlah banyak. "Mereka banyakan
datang ke saya, bilang bahwa kartunya enggak bisa digunakan. Sudah
mengadu ke BPJS-nya, tapi enggak bisa juga, katanya itu palsu jadi
enggak bisa digunakan," ujarnya. (bazz/kmps/rol)