Zidane Jadi Pelatih Real Madrid, 5 Tantangan Berat Menghadangnya
https://kabar22.blogspot.com/2016/01/zidane-jadi-pelatih-real-madrid-5.html
BLOKBERITA -- Mantan pemain Prancis, Zinedine Zidane, ditunjuk sebagai Pelatih Real Madrid,
menggantikan Rafael Benitez yang baru dipecat. Pria yang selama ini
menangani Real Madrid Castila tersebut menghadapi tantangan berat karena
tim itu kini hanya menempati posisi ketiga klasemen, di bawah Atletico
Madrid dan Barcelona.
Ada sejumlah masalah utama yang harus dihadapi Zidane, 43 tahun, di klub itu. Ini lima di antaranya:
1. Merebut kembali hati suporter
Para suporter sudah lama menunjukkan ketidaksukaan pada Benitez. Mereka gerah dengan gaya negatif yang diterapkan pelatih ini. Para fan juga kesal karena Benitez meminggirkan Isco dan James Rodriguez. Setelah ditekuk Barcelona 4-0, banyak penonton yang memilih tak datang ke stadion saat tim ini bermain. Zidane, yang pernah jadi pemain andalan klub itu, sangat populer di kalangan suporter. Ini akan jadi modal awal buatnya.
2. Mengembalikan harmoni ruang ganti
Benitez banyak membuat kecewa para bintang di skuad Real Madrid. Ia menolak menyebut Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik yang pernah dilatihnya. Keduanya juga sempat terlibat ketegangan dalam latihan. James Rodriguez juga dipinggirkan Benitez, sedangkan Sergio Ramos terang-terangan mengkritik pelatih itu di depan wartawan. Zidane memiliki aura, juga dihormati para pemain, sehingga punya peluang untuk segera mengatasi kondisi itu.
3. Menemukan kembali "jalan Madrid"
Zidane adalah salah satu roh 'Galactico' saat tim itu meraih salah satu masa jayanya. Menemukan dan menerapkan gaya serupa untuk Madrid saat ini tak akan jadi hal sulit baginya. Di bawah Benitez, Los Merengues—julukan Real Madrid—menang 10-2, 8-0, dan 6-0, tapi para suporter kerap kecewa dengan pendekatan tim yang dianggap negatif. Pelatih sebelumnya, Carlo Ancelotti, justru mampu menampilkan permainan yang lebih imbang, antara sepak bola menyerang dan bertahan. Ia pun mampu merebut gelar Liga Champions ke-10 (La Decima).
4. Membalas rasa malu di El Clasico
Salah satu kelemahan Benitez adalah gagal memberi hasil saat melawan tim besar. Salah satu kekalahan yang selalu diingat suporter adalah saat mereka dipermalukan Barcelona 4-0 di El Clasico. Zidane harus mampu memastikan hal itu tak terulang.
5. Belanja dengan tepat pada Januari
Madrid saat ini memiliki kelemahan di lini belakang dan lini tengah. Dalam pertandingan melawan tim besar, bahkan saat ditahan Valencia 2-2 dalam laga sebelumnya, hal itu terlihat jelas. Zidane harus berusaha menambal kelemahan itu dengan melakukan belanja pemain yang tepat pada bursa transfer Januari, juga menjual pemain yang tak pas. Salah satu pemain yang kerap dipertanyakan adalah Mateo Kovacic, yang tak pernah bisa pas dengan Luka Modric dan Toni Kroos. Casemiro juga belum mampu memberikan tampilan terbaiknya. (bazz/tempo)
Ada sejumlah masalah utama yang harus dihadapi Zidane, 43 tahun, di klub itu. Ini lima di antaranya:
1. Merebut kembali hati suporter
Para suporter sudah lama menunjukkan ketidaksukaan pada Benitez. Mereka gerah dengan gaya negatif yang diterapkan pelatih ini. Para fan juga kesal karena Benitez meminggirkan Isco dan James Rodriguez. Setelah ditekuk Barcelona 4-0, banyak penonton yang memilih tak datang ke stadion saat tim ini bermain. Zidane, yang pernah jadi pemain andalan klub itu, sangat populer di kalangan suporter. Ini akan jadi modal awal buatnya.
2. Mengembalikan harmoni ruang ganti
Benitez banyak membuat kecewa para bintang di skuad Real Madrid. Ia menolak menyebut Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik yang pernah dilatihnya. Keduanya juga sempat terlibat ketegangan dalam latihan. James Rodriguez juga dipinggirkan Benitez, sedangkan Sergio Ramos terang-terangan mengkritik pelatih itu di depan wartawan. Zidane memiliki aura, juga dihormati para pemain, sehingga punya peluang untuk segera mengatasi kondisi itu.
3. Menemukan kembali "jalan Madrid"
Zidane adalah salah satu roh 'Galactico' saat tim itu meraih salah satu masa jayanya. Menemukan dan menerapkan gaya serupa untuk Madrid saat ini tak akan jadi hal sulit baginya. Di bawah Benitez, Los Merengues—julukan Real Madrid—menang 10-2, 8-0, dan 6-0, tapi para suporter kerap kecewa dengan pendekatan tim yang dianggap negatif. Pelatih sebelumnya, Carlo Ancelotti, justru mampu menampilkan permainan yang lebih imbang, antara sepak bola menyerang dan bertahan. Ia pun mampu merebut gelar Liga Champions ke-10 (La Decima).
4. Membalas rasa malu di El Clasico
Salah satu kelemahan Benitez adalah gagal memberi hasil saat melawan tim besar. Salah satu kekalahan yang selalu diingat suporter adalah saat mereka dipermalukan Barcelona 4-0 di El Clasico. Zidane harus mampu memastikan hal itu tak terulang.
5. Belanja dengan tepat pada Januari
Madrid saat ini memiliki kelemahan di lini belakang dan lini tengah. Dalam pertandingan melawan tim besar, bahkan saat ditahan Valencia 2-2 dalam laga sebelumnya, hal itu terlihat jelas. Zidane harus berusaha menambal kelemahan itu dengan melakukan belanja pemain yang tepat pada bursa transfer Januari, juga menjual pemain yang tak pas. Salah satu pemain yang kerap dipertanyakan adalah Mateo Kovacic, yang tak pernah bisa pas dengan Luka Modric dan Toni Kroos. Casemiro juga belum mampu memberikan tampilan terbaiknya. (bazz/tempo)