Waoww..! Riza Chalid Ternyata Sudah Hengkang dari Indonesia
https://kabar22.blogspot.com/2015/12/waoww-riza-chalid-ternyata-sudah.html
BOGOR, BLOKBERITA —
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengungkapkan, pengusaha Riza
Chalid masih menjadi warga negara Indonesia (WNI). Namun, Riza yang juga
terseret dalam kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden
itu masih berada di luar negeri.
Sebelumnya, MKD mengaku sudah memanggil Riza bersamaan dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada 4 Desember lalu. Maroef memenuhi panggilan, sementara Riza tidak.
Pada Selasa ini, Sekretariat MKD ternyata mengaku belum pernah sekali pun mengirimkan surat panggilan kepada Riza. Pemilik taman permainan Kidzania itu ternyata memiliki tiga alamat di Indonesia sehingga Sekretariat MKD pun bingung.
Kejaksaan akan Panggil Riza Chalid
Ditemui di lokasi yang sama, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan akan memanggil semua pihak terkait dalam penyelidikan kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan Riza Chalid bersama Ketua DPR Setya Novanto.
Riza dan Setya diduga berusaha mencari keuntungan dalam proses renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia.
" (Riza) akan kami panggil secara normatif. Siapa pun yang keterangannya diperlukan, akan kami panggil," kata Prasetyo.
Riza perlu dimintai keterangan terkait pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Maroef. Percakapan dalam pertemuan itu direkam Maroef.
Diduga, dalam pertemuan di Hotel Ritz-Carlton pada 8 Juni 2015 itu, ada permintaan saham terhadap Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.
Pandai Bicara
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menganggap pengusaha Riza Chalid sebagai sosok yang pandai bicara dan selalu berupaya untuk meyakinkan orang tentang eksistensi dirinya.
Maroef mengaku telah bertemu dengan Riza sebanyak dua kali. Pada pertemuan kedua itulah, ada niat bisnis yang diutarakan Riza bersama dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto pada 8 Juni 2015 di Pacific Place.
" Yang bersangkutan orang yang pintar bicara dan selalu berupaya meyakinkan orang tentang eksistensinya," kata Maroef di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Tanggapan tentang sosok Riza diberikan Maroef menanggapi pertanyaan dari anggota MKD, Acep Adang Ruhiyat.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut ingin mengetahui kesan Maroef terhadap Riza karena pada sidang MKD sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan Riza adalah sosok yang kontroversial.
" Saya menilai, kenapa pembicaraan yang seharusnya bukan kompetensinya dibicarakan dengan seorang pengusaha," ujar Maroef.
Selain menjawab pertanyaan Acep mengenai sosok Riza, Maroef juga mengatakan bahwa ia melakukan perekaman dalam pertemuan tersebut tanpa mengetahui substansi yang akan dibicarakannya dengan Riza dan Novanto.
" Saya belum bisa memilah pada saat itu. Saya biarkan saja ini semua terekam," ucapnya.
[ mrheal / bin / kmps ]
"Dia tidak di Indonesia. Punya paspor Indonesia, tetapi sudah tidak
di Indonesia (sejak) beberapa waktu, empat hari lewat," kata Yasonna di
Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/12/2015).
Yasonna mengaku belum mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo atau mendapat permintaan dari Kejaksaan Agung dan Polri untuk melacak keberadaan Riza saat ini.
Yasonna hanya memastikan bahwa Riza sedang tidak berada di Indonesia.
Yasonna mengaku belum mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo atau mendapat permintaan dari Kejaksaan Agung dan Polri untuk melacak keberadaan Riza saat ini.
Yasonna hanya memastikan bahwa Riza sedang tidak berada di Indonesia.
Sebelumnya, MKD mengaku sudah memanggil Riza bersamaan dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada 4 Desember lalu. Maroef memenuhi panggilan, sementara Riza tidak.
Pada Selasa ini, Sekretariat MKD ternyata mengaku belum pernah sekali pun mengirimkan surat panggilan kepada Riza. Pemilik taman permainan Kidzania itu ternyata memiliki tiga alamat di Indonesia sehingga Sekretariat MKD pun bingung.
Kejaksaan akan Panggil Riza Chalid
Ditemui di lokasi yang sama, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan akan memanggil semua pihak terkait dalam penyelidikan kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan Riza Chalid bersama Ketua DPR Setya Novanto.
Riza dan Setya diduga berusaha mencari keuntungan dalam proses renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia.
" (Riza) akan kami panggil secara normatif. Siapa pun yang keterangannya diperlukan, akan kami panggil," kata Prasetyo.
Riza perlu dimintai keterangan terkait pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Maroef. Percakapan dalam pertemuan itu direkam Maroef.
Diduga, dalam pertemuan di Hotel Ritz-Carlton pada 8 Juni 2015 itu, ada permintaan saham terhadap Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.
Pandai Bicara
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menganggap pengusaha Riza Chalid sebagai sosok yang pandai bicara dan selalu berupaya untuk meyakinkan orang tentang eksistensi dirinya.
Maroef mengaku telah bertemu dengan Riza sebanyak dua kali. Pada pertemuan kedua itulah, ada niat bisnis yang diutarakan Riza bersama dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto pada 8 Juni 2015 di Pacific Place.
" Yang bersangkutan orang yang pintar bicara dan selalu berupaya meyakinkan orang tentang eksistensinya," kata Maroef di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Tanggapan tentang sosok Riza diberikan Maroef menanggapi pertanyaan dari anggota MKD, Acep Adang Ruhiyat.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut ingin mengetahui kesan Maroef terhadap Riza karena pada sidang MKD sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan Riza adalah sosok yang kontroversial.
" Saya menilai, kenapa pembicaraan yang seharusnya bukan kompetensinya dibicarakan dengan seorang pengusaha," ujar Maroef.
Selain menjawab pertanyaan Acep mengenai sosok Riza, Maroef juga mengatakan bahwa ia melakukan perekaman dalam pertemuan tersebut tanpa mengetahui substansi yang akan dibicarakannya dengan Riza dan Novanto.
" Saya belum bisa memilah pada saat itu. Saya biarkan saja ini semua terekam," ucapnya.
[ mrheal / bin / kmps ]