JK Akhirnya Ungkap Maksud Pertemuan Keponakannya dengan Bos Freeport
https://kabar22.blogspot.com/2015/12/jk-akhirnya-ungkap-maksud-pertemuan.html
JAKARTA, BLOKBERITA — Wakil Presiden Jusuf Kalla tak menampik adanya pertemuan antara keponakannya, yakni Erwin Aksa, dengan bos PT Freeport McMoran, James Robert Moffet.
Namun, Kalla mengatakan, pertemuan itu murni pertemuan bisnis membahas bisnis semen yang digeluti keponakannya itu.
" Bukan dengan Aksa (Aksa Mahmud/ipar Jusuf Kalla), itu (pertemuan James Moffet) dengan Erwin saja. Aksa biasanya tidak campur (urusan) gitu-gituan (bisnis)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Seperti diketahui, Erwin Aksa adalah CEO Bosowa, perusahaan yang merambah berbagai bidang bisnis, mulai dari semen, otomotif, hingga pertambangan.
Sejak 2013 lalu, Bosowa memang membangun pabrik semen (grinding plant) di Sorong, Papua Barat, dengan investasi senilai Rp 679 miliar.
Pembangunan pabrik semen di Papua dirasa penting dalam rangka mendukung ketersediaan infrastruktur yang sangat minim.
" Punya tiga pabrik semen, dia jual semen ke sana, karena dia punya pabrik yang ada di Sorong, macam-macam mau bikin di sana," kata Kalla.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR RI mempersoalkan pertemuan keluarga Kalla dengan bos Freeport.
Anggota Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu, misalnya, menganggap pertemuan itu sebagai indikasi adanya peran Kalla untuk mencari keuntungan dalam proses renegosiasi kontrak.
Ada lagi politisi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa. Menurut dia, pertemuan itu mengesankan jabatan Jusuf Kalla sebagai Wapres dijadikan sarana untuk memudahkan bisnis keluarga Kalla.
Wapres sendiri menyatakan heran mengapa pertemuan keluarganya dengan bos Freeport dipersoalkan. Padahal, tutur dia, pertemuan itu murni bicara bisnis. (bmw/kmps)
Namun, Kalla mengatakan, pertemuan itu murni pertemuan bisnis membahas bisnis semen yang digeluti keponakannya itu.
" Bukan dengan Aksa (Aksa Mahmud/ipar Jusuf Kalla), itu (pertemuan James Moffet) dengan Erwin saja. Aksa biasanya tidak campur (urusan) gitu-gituan (bisnis)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Seperti diketahui, Erwin Aksa adalah CEO Bosowa, perusahaan yang merambah berbagai bidang bisnis, mulai dari semen, otomotif, hingga pertambangan.
Sejak 2013 lalu, Bosowa memang membangun pabrik semen (grinding plant) di Sorong, Papua Barat, dengan investasi senilai Rp 679 miliar.
Pembangunan pabrik semen di Papua dirasa penting dalam rangka mendukung ketersediaan infrastruktur yang sangat minim.
" Punya tiga pabrik semen, dia jual semen ke sana, karena dia punya pabrik yang ada di Sorong, macam-macam mau bikin di sana," kata Kalla.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR RI mempersoalkan pertemuan keluarga Kalla dengan bos Freeport.
Anggota Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu, misalnya, menganggap pertemuan itu sebagai indikasi adanya peran Kalla untuk mencari keuntungan dalam proses renegosiasi kontrak.
Ada lagi politisi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa. Menurut dia, pertemuan itu mengesankan jabatan Jusuf Kalla sebagai Wapres dijadikan sarana untuk memudahkan bisnis keluarga Kalla.
Wapres sendiri menyatakan heran mengapa pertemuan keluarganya dengan bos Freeport dipersoalkan. Padahal, tutur dia, pertemuan itu murni bicara bisnis. (bmw/kmps)