Sudirman Said: Pencatut Nama Jokowi ke Freeport adalah Anggota DPR
https://kabar22.blogspot.com/2015/11/sudirman-said-pencatut-nama-jokowi-ke.html
JAKARTA, BLOKBERITA —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan
bahwa tokoh politik yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden RI
kepada PT Freeport adalah anggota DPR RI.
Ia tengah mempertimbangkan langkah untuk berkonsultasi dengan Mahkamah Kehormatan Dewan dan melaporkan hal tersebut.
"Ada tokoh yang menggunakan nama Presiden untuk meminta sesuatu kepada Freeport, dan saya sedang menimbang karena itu orang di parlemen," kata Sudirman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
"Mungkin saya harus berkonsultasi dengan Mahkamah Kehormatan Dewan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto yakin tidak ada politisi yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla ke Freeport.
"Saya rasa tidak ada," kata Novanto di Tokyo, Rabu (11/11/2015).
Novanto pun meminta persoalan perpanjangan Freeport ini diselesaikan secara lebih baik ke depannya.
Pihak pemerintah dan PT Freeport harus terus melakukan komunikasi agar perpanjangan kontrak ini tak menimbulkan polemik.
Catut Nama Jokowi-JK
Sudirman Said sebelumnya mengatakan, pencatutan nama Presiden dan Wapres dilakukan agar kontrak Freeport bisa segera diberikan sebelum waktu yang sudah ditentukan.
"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman.
Namun, dia mengaku tak bisa menyebut nama politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi Indonesia itu.
Hanya, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. Wapres Kalla, tutur dia, bahkan tahu persis siapa orang yang coba menyeret-nyeret nama dua petinggi tersebut.
"Keduanya (Presiden dan Wapres) sangat marah. Pak Jokowi mengatakan, 'Ora sudi'. Ora sudi kan ungkapan Jawa yang sangat dalam," kata Sudirman.
"Begitu pun Wakil Presiden. 'Ini orang kurang ajar dan saya tahu orang itu siapa,' kata Wapres. Jadi, Wapres sudah menduga," ujarnya. (bin/kmps)
Ia tengah mempertimbangkan langkah untuk berkonsultasi dengan Mahkamah Kehormatan Dewan dan melaporkan hal tersebut.
"Ada tokoh yang menggunakan nama Presiden untuk meminta sesuatu kepada Freeport, dan saya sedang menimbang karena itu orang di parlemen," kata Sudirman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
"Mungkin saya harus berkonsultasi dengan Mahkamah Kehormatan Dewan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto yakin tidak ada politisi yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla ke Freeport.
"Saya rasa tidak ada," kata Novanto di Tokyo, Rabu (11/11/2015).
Novanto pun meminta persoalan perpanjangan Freeport ini diselesaikan secara lebih baik ke depannya.
Pihak pemerintah dan PT Freeport harus terus melakukan komunikasi agar perpanjangan kontrak ini tak menimbulkan polemik.
Catut Nama Jokowi-JK
Sudirman Said sebelumnya mengatakan, pencatutan nama Presiden dan Wapres dilakukan agar kontrak Freeport bisa segera diberikan sebelum waktu yang sudah ditentukan.
"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman.
Namun, dia mengaku tak bisa menyebut nama politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi Indonesia itu.
Hanya, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. Wapres Kalla, tutur dia, bahkan tahu persis siapa orang yang coba menyeret-nyeret nama dua petinggi tersebut.
"Keduanya (Presiden dan Wapres) sangat marah. Pak Jokowi mengatakan, 'Ora sudi'. Ora sudi kan ungkapan Jawa yang sangat dalam," kata Sudirman.
"Begitu pun Wakil Presiden. 'Ini orang kurang ajar dan saya tahu orang itu siapa,' kata Wapres. Jadi, Wapres sudah menduga," ujarnya. (bin/kmps)