Disebut: Ketua DPR dan Temannya Pengusaha Minyak Terkenal Bertemu Bos Freeport
https://kabar22.blogspot.com/2015/11/disebut-ketua-dpr-dan-temannya.html
JAKARTA, BLOKBERITA — Ketua DPR Setya Novanto disebut didampingi oleh seorang pengusaha saat bertemu bos PT Freeport Indonesia.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mengatakan bahwa pengusaha yang dilaporkan itu merupakan pebisnis di bidang minyak dan tambang.
" Dia seorang pengusaha minyak, tambang, dan sebagainya," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/11/2015).
Junimart enggan mengungkapkan identitas pengusaha tersebut. Namun, kata dia, publik mengenal pengusaha itu.
" Dia pengusaha yang cukup terkenal di Indonesia," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya melaporkan Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut Novanto bersama seorang pengusaha menemui bos PT Freeport sebanyak tiga kali.
Pada pertemuan ketiga, menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Novanto juga disebut meminta PT Freeport untuk menanamkan divestasi saham sebesar 49 persen dalam pembangunan proyek listrik di Timika.
Sudirman mengaku mendapat informasi itu dari pimpinan Freeport.
Novanto sudah berkali-kali membantah tuduhan dirinya mencatut nama Presiden dan Wapres untuk mendapatkan saham Freeport. Ia mengatakan, Presiden dan Wapres adalah simbol negara yang harus dihormati dan dilindungi.
Meski demikian, Novanto membenarkan dirinya beberapa kali bertemu dengan petinggi Freeport.
Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan keinginan Jokowi agar Freeport berperan untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Papua.
"Saya harus berhati-hati dan menyampaikan secara jelas apa yang disampaikan Presiden ke saya. Intinya, apa yang menjadi perhatian untuk rakyat dan kepentingan besar menjadi hal yang harus saya sampaikan," ucap politisi Partai Golkar itu.
Minta Saham 20 Persen
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, anggota DPR yang mencatut nama Joko Widodo dan Wakil Presiden meminta saham kepada bos PT Freeport Indonesia sebesar 20 persen.
Saham tersebut diminta sebagai imbalan karena anggota DPR tersebut menjanjikan kemulusan perpanjangan renegosiasi PT Freeport.
Sudirman menyebutkan, anggota DPR itu mengatakan bahwa saham bukan diberikan untuknya, melainkan akan diberikan kepada Presiden dan Wapres.
" Dia minta saham sebesar 11 persen ke Presiden dan untuk Wapres 9 persen," kata Sudirman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2015), seusai melaporkan anggota DPR yang dimaksud kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Selain itu, Sudirman melanjutkan, anggota DPR tersebut juga meminta Freeport untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan listrik di Timika. Ketika mendapatkan informasi ini dari bos PT Freeport, Sudirman pun langsung melaporkannya ke Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
" Presiden dan Wapres sangat marah," ujar Sudirman.
Pada hari ini, Sudirman menemui MKD untuk menyampaian hal-hal terkait pernyataannya bahwa ada "politisi kuat" yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport.
[ bin /kmps ]
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mengatakan bahwa pengusaha yang dilaporkan itu merupakan pebisnis di bidang minyak dan tambang.
" Dia seorang pengusaha minyak, tambang, dan sebagainya," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/11/2015).
Junimart enggan mengungkapkan identitas pengusaha tersebut. Namun, kata dia, publik mengenal pengusaha itu.
" Dia pengusaha yang cukup terkenal di Indonesia," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya melaporkan Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut Novanto bersama seorang pengusaha menemui bos PT Freeport sebanyak tiga kali.
Pada pertemuan ketiga, menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Novanto juga disebut meminta PT Freeport untuk menanamkan divestasi saham sebesar 49 persen dalam pembangunan proyek listrik di Timika.
Sudirman mengaku mendapat informasi itu dari pimpinan Freeport.
Novanto sudah berkali-kali membantah tuduhan dirinya mencatut nama Presiden dan Wapres untuk mendapatkan saham Freeport. Ia mengatakan, Presiden dan Wapres adalah simbol negara yang harus dihormati dan dilindungi.
Meski demikian, Novanto membenarkan dirinya beberapa kali bertemu dengan petinggi Freeport.
Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan keinginan Jokowi agar Freeport berperan untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Papua.
"Saya harus berhati-hati dan menyampaikan secara jelas apa yang disampaikan Presiden ke saya. Intinya, apa yang menjadi perhatian untuk rakyat dan kepentingan besar menjadi hal yang harus saya sampaikan," ucap politisi Partai Golkar itu.
Minta Saham 20 Persen
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, anggota DPR yang mencatut nama Joko Widodo dan Wakil Presiden meminta saham kepada bos PT Freeport Indonesia sebesar 20 persen.
Saham tersebut diminta sebagai imbalan karena anggota DPR tersebut menjanjikan kemulusan perpanjangan renegosiasi PT Freeport.
Sudirman menyebutkan, anggota DPR itu mengatakan bahwa saham bukan diberikan untuknya, melainkan akan diberikan kepada Presiden dan Wapres.
" Dia minta saham sebesar 11 persen ke Presiden dan untuk Wapres 9 persen," kata Sudirman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2015), seusai melaporkan anggota DPR yang dimaksud kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Selain itu, Sudirman melanjutkan, anggota DPR tersebut juga meminta Freeport untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan listrik di Timika. Ketika mendapatkan informasi ini dari bos PT Freeport, Sudirman pun langsung melaporkannya ke Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
" Presiden dan Wapres sangat marah," ujar Sudirman.
Pada hari ini, Sudirman menemui MKD untuk menyampaian hal-hal terkait pernyataannya bahwa ada "politisi kuat" yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport.
[ bin /kmps ]