Waspadalah, Jakarta akan Tertutup Kabut Asap !
https://kabar22.blogspot.com/2015/10/waspadalah-jakarta-akan-tertutup-kabut.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Kabut asap tipis telah menutupi langit Jakarta sejak
Jumat pekan lalu. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mengatakan kejadian ini tidak berbahaya.
"Masyarakat tidak ada yang perlu khawatir dengan adanya sebaran asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan tersebut. Sifatnya temporer," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (25/10).
Dia mengatakan, kualitas udara Jakarta masih bisa berubah-ubah
tergantung pada arah dan kecepatan angin. Saat ini, kualitas udara Ibu
Kota masih berada pada tingkatan normal hingga sedang.
"Justru asap kendaraan bermotor yang lebih berbahaya bagi kesehatan," kata Purwo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan kabut asap
kebakaran hutan per hari ini, sudah menyebar ke sebagian Pulau Jawa,
yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Pulau Madura. Namun asap yang
masuk ke Pulau Jawa ini merupakan asap tipis.
“Kabut asap mengikuti angin. Kemarin asap tipis sampai ke Selat Sunda. Hari ini sudah ke Jawa Barat, Madura, Kalimantan Barat. Tapi ada beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum terkena asap," kata Deputi Meterologi BMKG Yunus Subagyo kepada CNN Indonesia.
Berdasarkan pantauan Satelit Cuaca Himawari hari ini, asap tipis terlihat telah tersebar nyaris ke seluruh Indonesia, juga sampai Malaysia dan Singapura.
Berbeda dengan asap tipis, asap tebal yang berdasarkan peta satelit itu menyelubungi sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memiliki dampak langsung kepada manusia seperti gangguan pernapasan.
Menurut BMKG, angin di wilayah utara Indonesia bertiup ke timur laut hingga tenggara. Sementara di bagian selatan Indonesia, angin bergerak dari timur ke barat. Arah angin ini mempengaruhi pula pergerakan asap kebakaran hutan.
Merambat ke Pulau Jawa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan kabut asap kebakaran hutan per hari ini, Minggu (25/10), sudah menyebar ke sebagian Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Pulau Madura. Namun asap yang masuk ke Pulau Jawa ini merupakan asap tipis.
“Kabut asap mengikuti angin. Kemarin asap tipis sampai ke Selat Sunda. Hari ini sudah ke Jawa Barat, Madura, Kalimantan Barat. Tapi ada beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum terkena asap," kata Deputi Meterologi BMKG Yunus Subagyo kepada CNN Indonesia.
Asap tipis yang mulai menyebar di Pulau Jawa ini berada pada ketinggian 3.000 meter lebih dari permukaan bumi. Asap ini dinilai tak berbahaya dan tak memiliki dampak langsung bagi daerah-daerah yang diselimutinya.
Berdasarkan pantauan Satelit Cuaca Himawari hari ini, asap tipis
terlihat telah tersebar nyaris ke seluruh Indonesia, juga sampai
Malaysia dan Singapura.
Berbeda dengan asap tipis, asap tebal yang berdasarkan peta satelit itu menyelubungi sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memiliki dampak langsung kepada manusia seperti gangguan pernapasan.
Menurut BMKG, angin di wilayah utara Indonesia bertiup ke timur laut
hingga tenggara. Sementara di bagian selatan Indonesia, angin bergerak
dari timur ke barat. Arah angin ini mempengaruhi pula pergerakan asap
kebakaran hutan.
(bin/cnni)
"Masyarakat tidak ada yang perlu khawatir dengan adanya sebaran asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan tersebut. Sifatnya temporer," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (25/10).
"Justru asap kendaraan bermotor yang lebih berbahaya bagi kesehatan," kata Purwo.
“Kabut asap mengikuti angin. Kemarin asap tipis sampai ke Selat Sunda. Hari ini sudah ke Jawa Barat, Madura, Kalimantan Barat. Tapi ada beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum terkena asap," kata Deputi Meterologi BMKG Yunus Subagyo kepada CNN Indonesia.
Berdasarkan pantauan Satelit Cuaca Himawari hari ini, asap tipis terlihat telah tersebar nyaris ke seluruh Indonesia, juga sampai Malaysia dan Singapura.
Berbeda dengan asap tipis, asap tebal yang berdasarkan peta satelit itu menyelubungi sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memiliki dampak langsung kepada manusia seperti gangguan pernapasan.
Menurut BMKG, angin di wilayah utara Indonesia bertiup ke timur laut hingga tenggara. Sementara di bagian selatan Indonesia, angin bergerak dari timur ke barat. Arah angin ini mempengaruhi pula pergerakan asap kebakaran hutan.
Merambat ke Pulau Jawa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan kabut asap kebakaran hutan per hari ini, Minggu (25/10), sudah menyebar ke sebagian Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Pulau Madura. Namun asap yang masuk ke Pulau Jawa ini merupakan asap tipis.
“Kabut asap mengikuti angin. Kemarin asap tipis sampai ke Selat Sunda. Hari ini sudah ke Jawa Barat, Madura, Kalimantan Barat. Tapi ada beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum terkena asap," kata Deputi Meterologi BMKG Yunus Subagyo kepada CNN Indonesia.
Asap tipis yang mulai menyebar di Pulau Jawa ini berada pada ketinggian 3.000 meter lebih dari permukaan bumi. Asap ini dinilai tak berbahaya dan tak memiliki dampak langsung bagi daerah-daerah yang diselimutinya.
Berbeda dengan asap tipis, asap tebal yang berdasarkan peta satelit itu menyelubungi sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memiliki dampak langsung kepada manusia seperti gangguan pernapasan.
(bin/cnni)
