Prospek Ekonomi Jakarta: Sektor Apa yang Menarik di 2016 ?

JAKARTA, BLOKBERITA -- Perekonomian Jakarta diperkirakan akan membaik pada tahun depan, seiring dengan optimisme pda perbaikan ekonomi global dan nasional. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Jakarta akan tumbuh pada rentang 5,4-6% atau lebih tinggi dari proyeksi tahun ini yang sebesar 5,2%.

"Tahun ini diproyeksikan hanya 5,2%, sedangkan tahun depan proyeksinya adalah 5,4-6%," ungkap Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Doni Juwono, saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Dalam rinciannya, faktor pendorong terbesar adalah konsumsi rumah tangga dengan rentang 5-5,6%. Kemudian adalah konsumsi pemerintah sekitar 5-5,6% dan investasi yang tumbuh pada kisaran 3,2-3,8%. Sementara ekspor impor diharapkan sudah bergerak positif di bawah 1%.

"Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang untuk tahun depan. Apalagi bila ekspor membaik tentu akan memberi dorongan untuk peningkatan konsumsi di dalam negeri," ujarnya.

Sedangkan untukk konsumsi pemerintah daerah, diharapkan kejadian tahun ini tidak kembali terulang. Di mana karena pengesahan APBD yang terlambat menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran. Tahun ini saja diperkirakan penyerapan anggaran DKI tak melebihi 60%.

"Kalau tahun ini kan APDB terlambat disahkan, makanya penyerapan rendah, Akselerasi itu kan butuh waktu, apalagi pengadaan kan tidak sebentar," kata Doni.

Ada beberapa yang sektor akan tumbuh cukup bagus tahun depan, di antaranya adalah informasi dan komunikasi, transportasi dan pergudangan, jasa keuangan, jasa perusahaan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, konstruksi dan industri pengolahan serta properti.

Dari sisi ekspor, kelompok jasa pariwisata tetap tumbuh bagus sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Pada catatannya, kelompok wisman yang cukup banyak ke Jakarta selama 2015 adalah dari China dengan tujuan bisnis.

"Masih banyak yang datang ke sini untuk bisnis, berarti ada aktivitas bisnis yang mungkin tidak untuk sekarang tapi kedepannya di Jakarta," imbuhnya.

"Kalau untuk kelompok barang, ekspor yang cukup naik dan kedepannya tetap bagus adalah sektor otomotif, khususnya mobil. Sekarang kan produksi Fortuner dan lain-lain itu di Indonesia dan diekspor ke Timur Tengah, Thailand dan lainnya. Jadi suply mobil di dunia itu dari Indonesia," papar Doni

Meski demikian, Doni menilai ada beberapa tantangan yang harus dihadapi kedepannya, khususnya di sisi inflasi. Misalnya terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah dan kemarau yang berkepanjangan atau El Nino yang mengancam pangan.

"Maka dariu itu kita rekomendasikan agar harus ada antisipasi pasokan beras, misalnya seperti impor dan lainnya," tukasnya.   (geb/dtc)
View

Related

HEADLINES 6745705563307507059

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item