Ohh Maigott.. Merampok ATM Rp 1 Milyar, Sumbang Masjid Rp 30 Juta

JAKARTA, BLOKBERITA -- Kelompok perampok menggasak uang di mesin ATM sebesar Rp 1,4 miliar. Kemudian uang sebesar Rp 30 juta disumbangkan untuk pembangunan masjid di daerah Indramayu.

"Pelaku mengaku menyumbangkan sebagian uang yang ia rampok untuk pembangunan masjid di Indramayu," kata Kepala Unit II Resmob Kompol Arsa di Polda Metro Jaya, Jumat, 10 Juli 2015.

Erik, 32 tahun, adalah salah satu perampok yang telah tertangkap. Dia bekerja sebagai karyawan PT Labora yang bekerja di PT Armorindo Artha, rekanan Bank BCA. "Yang berhasil kami amankan hanya Rp 1 miliar. Sisanya sudah tidak tahu ke mana," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krisna Murti.

Krisna menuturkan Erik adalah sopir yang membawa mobil boks berisi uang untuk mengisi ATM. Erik melakukan aksi jahat pada Ahad, 5 Juli 2015 sekitar pukul 22.00. Saat itu ia bertugas mengisi empat mesin ATM di wilayah Jakarta Selatan. "ATM di Otista, Dewi Sartika, Alfamidi Asem Baris, dan Alfamidi Tebet. Kejadian perampokannya di Alfamidi Tebet," kata Krisna.

Krisna menuturkan, berdasarkan prosedur atau SOP yang dijalankan PT Armora, di dalam setiap mobil terdapat dua sekuriti, yakni satu petugas pengisi dan satu sopir. "Jika pengisian dilakukan, satu petugas pengisi didampingi oleh satu sekuriti dan di dalam mobil wajib ada seorang sekuriti plus sopir," kata dia.

Saat kejadian, petugas pengisi bernama Edi Dharsono turun bersama sekuriti Petrus Laoly. Petugas keamanan lainnya bernama Abdul Muis yang berada di dalam mobil dibujuk oleh Erik untuk ikut keluar. "Saat Abdul Muis turun, mobil dibawa oleh Erik dengan uang yang ada di dalam boks waktu itu Rp 1,4 miliar," kata Krisna.

Erik tidak melakukan perampokannya sendirian. Jauh-jauh hari, Erik dan dua temannya bernama Toyo, 25 tahun, dan Udin, 21 tahun, sudah berencana akan merampok mobil ini. "Mereka sewa mobil Xenia hitam yang bertugas membuntuti mobil dari titik pertama ATM yang akan diisi sampai ke titik sasaran," kata Krisna. 

Krisna mengatakan ketiga tersangka bertemu di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, membuka boks besi dengan kampak dan membagi dua antara Erik dengan Toyo. "Waktu itu tidak sempat dihitung dan dibagi dua begitu saja karena mereka berencana bertemu lagi di Indramayu," kata dia. Erik lantas berpindah mobil, sementara mobil milik Armorindo ditinggal begitu saja.

Namun, Krisna melanjutkan, Erik sudah memberikan bagian untuk Udin sebesar Rp 5 juta dari yang dijanjikan Rp 50 juta. Ketiga tersangka sepakat bertemu di daerah Indramayu lantaran Erik dan Toyo sepakat akan kabur ke Lampung. "Tapi sebelum sampai Lampung sudah gagal karena Udin keburu ditangkap di Duren Sawit dan kedua yang lain ditangkap di Indramayu," kata Krisna.

Adapun barang bukti yang diamankan adalah uang sejumlah Rp 1 miliar, satu unit mobil Avanza, satu mobil Daihatsu Xenia, dan kampak untuk membuka box uang. Atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenai Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. Kejadian ini, menurut Krisna, menjadi peringatan bagi perusahaan yang tidak berkoordinasi dengan kepolisian saat membawa uang untuk mengisi ATM.    

[ bin / tempo ]
View

Related

HUKRIM 323238656224064648

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item