Menkeu: Banyak Faktur Fiktif, Penerimaan Negara Tergerus

JAKARTA, BLOKBERITA -- Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengakui adanya kelemahan sistem penerimaan pajak selama ini. Akibatnya, banyak faktur-faktur fiktif yang menggerus penerimaan pajak negara.

" Kita belum punya sistem yang bagus, manual, jadi banyak faktur fiktif. Itu yang menggerus penerimaan PPN (pajak pertambahan nilai) tahun ini," ujar Bambang di Jakarta, Senin (13/7/2015).

Dia menuturkan, lantaran sistem yang tak memadai itu, pencatatan pajak kepada wajib pajak jadi tak optimal. Bahkan usai pemeriksaan pajak, terbukti terjadi kelebihan pembayaran pajak, sehingga negara wajib mengembalikan kelebihan pajak itu kepada wajib pajak atau dikenal dengan istilah restitusi pajak.

Oleh karena itu, per 1 Juli 2015 kemarin, pemerintah menerapkan faktur elektronik untuk mengubah sistem yang selama ini manual. Dia yakin dengan adanya faktur elektronik itu, penerimaan PPN tahun ini akan membaik.

" Kita sudah menerapkan faktur elektronik yang tujuannya bisa meningkatkan penerimaan PPN dan mengurangi restitusi. ini yang kita harapkan ke depan bisa memperbaiki performance dari PPN. Paling tidak (penerimaannya) sama dengan tahun sebelumnya," kata Bambang.

Oleh karena itu, dia sangat berharap dengan faktur elektronik tersebut sehingga tak ada lagi pencatatan kelebihan pembayaran pajak seperti yang terjadi selama ini.

" Kalau soal daya beli saya ngerti, tapi kalau di PPN bukan daya beli tapi kebocoran karena restitusi yang terlalu besar. Kalau faktur elektronik ini berhasil, maka akan mengurangi kebocoran itu," ucap dia. 


[ bmw / kmps ]
View

Related

Per Triwulan Pertama 2015, Garuda Raup Laba US$ 11,3 juta

JAKARTA, BLOKBERITA -- Efisiensi biaya sejak awal tahun membuat maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengantongi laba bersih pada kuartal pertama 2015 sebesar US$ 11,3 juta dar...

Kalau Semua Diambil BUMN, Swasta Dapat Apa ?

BLOKBERITA -- Seorang politisi senior, marah besar saat membaca usulan pemerintah untuk menambah modal ke BUMN. “Ini gila! Kalau BUMN diperbesar, swasta dapat apa?,” tanyanya geram. Temannya, seo...

BBCA Incar Akuisisi Bank Bermodalkan 5 Triliun, Laju Sahamnya Coba Tutup Gap Pelemahan

BLOKBERITA -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah mencermati rapor kinerja sederet bank yang bakal dicaplok dalam rencana akuisisi akhir semester I nanti. BBCA mengatakan masih membutuhkan waktu...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item