Rini Soemarno Bawa Duit Utang Rp 520 T dari China, Indonesia Dalam Cengkraman Asing

https://kabar22.blogspot.com/2015/06/rini-soemarno-bawa-duit-utang-rp-520-t.html
BLOKBERITA — Indonesia betul-betul dalam bahaya.
Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menilai, tindakan
Menteri BUMN Rini Soemarno memboyong utang luar negeri sebesar USD 40
miliar atau setara Rp 520 triliun dari Cina untuk membiayai sejumlah
BUMN membuat posisi Indonesia berada di tubir jurang kehancuran.
“ Sekarang ini kondisi perekonomian Indonesia belum menunjukan perubahan positif secara signifikan. Jika nanti terjadi krisis dan tidak mampu bayar, maka secara otomatis perusahaan-perusahaan BUMN akan jatuh kepada tangan asing,” ujar Bambang Haryo dalam keterangannya, Jumat (19/6).
Menurut anggota Fraksi Gerindra ini, masyarakat tidak akan terlalu kena dampak apabila bantuan pendanaan tersebut hanya sebatas investasi. Tetapi akan jadi persoalan jika dana itu digelontorkan dengan syarat-syarat tertentu, misalnya seluruh mega proyek mengharuskan tenaga kerjanya didatangkan dari Cina.
Bambang Haryo bilang, inilah bukti bahwa Pemerintahan Joko-JK tidak memberikan solusi terbaik untuk rakyat Indonesia. Sebaliknya malah menjerumuskan untuk terus menjual aset-aset BUMN nasional kepada pihak asing.
“ Kami dari Partai Gerindra secara tegas akan menentang sekeras mungkin tindakan arogan ini bila aset BUMN nantinya dikuasai oleh asing,” ujar Bambang prihatin.
[ bmw / pbm ]
“ Sekarang ini kondisi perekonomian Indonesia belum menunjukan perubahan positif secara signifikan. Jika nanti terjadi krisis dan tidak mampu bayar, maka secara otomatis perusahaan-perusahaan BUMN akan jatuh kepada tangan asing,” ujar Bambang Haryo dalam keterangannya, Jumat (19/6).
Menurut anggota Fraksi Gerindra ini, masyarakat tidak akan terlalu kena dampak apabila bantuan pendanaan tersebut hanya sebatas investasi. Tetapi akan jadi persoalan jika dana itu digelontorkan dengan syarat-syarat tertentu, misalnya seluruh mega proyek mengharuskan tenaga kerjanya didatangkan dari Cina.
Bambang Haryo bilang, inilah bukti bahwa Pemerintahan Joko-JK tidak memberikan solusi terbaik untuk rakyat Indonesia. Sebaliknya malah menjerumuskan untuk terus menjual aset-aset BUMN nasional kepada pihak asing.
“ Kami dari Partai Gerindra secara tegas akan menentang sekeras mungkin tindakan arogan ini bila aset BUMN nantinya dikuasai oleh asing,” ujar Bambang prihatin.
[ bmw / pbm ]