Heboh, Rumah Ahok Diserbu Warga Pinangsia

Aksi massa tersebut disebabkan, rencana Ahok yang akan menggusur pemukiman warga pada hari ini. Dalam aksinya, massa mendorong pagar perumahan mewah tersebut hingga nyaris rubuh.
“ Warga tadi pada dorong-dorong pagar dan menendang pagar hingga gembok kunci pagar jebol,” ujar warga sekitar, Agus (28) saat dikonfirmasi
Saat kunci pagar jebol, pihak kepolisian dan securiti perumahan setempat langsung berbaris dan melakukan barikade agar massa tidak masuk ke kediaman Ahok di perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan.
Polisi juga mengimbau agar warga yang melakukan unjuk rasa tidak melakukan tindakan anarkis.
” Banyak polisi di lokasi, mereka mengarahkan agar demonya duduk dan tertib,” pungkasnya.
Tanggapan Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa tak khawatir dengan peristiwa pengepungan rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara oleh warga Pinangsia, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015) malam. Menurut dia, warga Pinangsia yang menolak permukiman liar mereka digusur telah beberapa kali meminta kelonggaran kepada Pemprov DKI.
" Saya pikir biasa ya orang kayak gitu, mau bilang gimana lagi. Kan mereka waktu itu sudah datang ke sini, mereka minta (penggusuran rumah) setelah pelaksanaan ujian nasional, dan mereka janji pindah. Sekarang kalau kami tunggu-tunggu lagi, mereka pasti beralasan minta tunggu Lebaran," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).
Basuki mengatakan, kawasan Pinangsia yang akan digusur itu merupakan permukiman liar yang hanya memiliki jarak 1-2 meter dari bibir Kali Ciliwung. Permukiman liar yang akan digusur panjangnya 2,8 kilometer. Permukiman liar itu kerap membuat banjir serta macet di kawasan Gunung Sahari-Ancol.
" Di Jembatan Merah itu seharusnya ada jalan inspeksi 2,8 kilometer sampai masuk ke Pasar Ikan. Nah, jarak 2,8 km ini yang diduduki warga sampai tinggal 1-2 meter lebarnya, sekarang sudah dangkal kalinya. Sekarang kamu mau 10 juta orang ngalamin susah atau pindahkan mereka yang tinggal di sana," kata Basuki.
Basuki menegaskan akan tetap membongkar permukiman liar itu agar kawasan tersebut tidak terendam banjir kembali. Bahkan, lanjut Basuki, orang-orang yang menggedor pagar Kompleks Pantai Mutiara semalam adalah oknum-oknum penyewa lahan di sana. Basuki menyebut mereka tidak terima ladang penghasilannya diusik oleh Pemprov DKI.
"Terus sekarang mereka ngotot maunya kami bikin rusun di Tongkol dekat kawasan itu. Mana ada sih kayak gitu. Ini kan untuk kepentingan bersama kalau dibongkar, lagian mau dipindah ke rusun mana juga masih di Jakarta," kata Basuki.
Warga yang menggedor pintu kompleks perumahan Basuki ini merupakan warga yang pernah melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota dan membawa anak-anak berseragam SD pada Jumat (22/5/2015). Setelah itu, mereka juga berulang kali menyambangi Balai Kota untuk meminta solusi pada Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Marah
Ahok naik pitam ketika beberapa warga Pinangsia Jakarta Barat menghadangnya, di Balai Kota, Rabu (27/5/2015) pagi.
Basuki terlihat emosional dan raut mukanya memerah ketika warga bantaran Kali Ciliwung Lama menunjukkan sebuah denah dan merasa tidak terima, rumahnya bakal digusur Basuki. "Kami enggak mau tunda, asumsi ini enggak bisa," kata Basuki dengan nada suara tinggi, di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).
Warga itu merasa tidak terima karena adanya perbedaan jarak trase antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pria berambut gondrong itu tidak terima wilayahnya digusur hingga lebar 10 meter dari bibir Kali Ciliwung Lama. Sementara di Jakarta Utara atau di Pademangan, akan dilakukan penggusuran selebar 5 meter dari bibir kali.
Kemudian Basuki mengambil telepon genggamnya dan menelepon Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi. "Gimana Pak, ini katanya diributkan mereka yang tinggal di Pinangsia digusur sampai 10 meter dan di Pademangan 5 meter?" tanya Basuki kepada Anas yang berada di ujung telepon.
Seusai menelepon Anas, ia meminta warga untuk menanyakan langsung perihal ini kepada pejabat setempat. Meski demikian, Basuki menegaskan wilayah itu akan segera dibangun jalan inspeksi. Ia tidak ingin lagi ditipu oknum penyewa lahan yang bermodus sebagai warga gusuran.
"Ini soal pertimbangan kebijakan, saya sudah biasa hadapi seperti ini. Maling itu bukan cuma oknum pejabat, saya sudah kesal banget ini. (Lahan) Ini yang Adudukin itu jalur hijau," kata Basuki dengan suara tinggi kepada warga itu.
Kemudian ia menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah untuk mengurusi hal ini karena Basuki Basuki terburu-buru menuju Jakarta Convention Center (JCC) untuk menghadiri Seminar Internasional Indonesia Water Week bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sebelum masuk ke dalam mobil dinasnya, Toyota Land Cruiser, Basuki kembali memarahi warga yang menghampirinya. Pria yang akrab disapa Ahok itu tak terima mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan menggedor-gedor pintu komplek perumahannya di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
"Kalian kenapa tengah malam datang ke rumah saya? Kalian mau main preman? Kamu jangan ganggu kompleks saya, saya ini bisa diusir dari kompleks saya. Makanya saya enggak suka Anda datang ke kompleks saya, saya enggak suka," kata Basuki dengan nada tinggi, seraya meninggalkan Sekda dan beberapa warga Pinangsia di Pendapa Balai Kota.
[ bmw / cj ]