Per Triwulan Pertama 2015, Garuda Raup Laba US$ 11,3 juta


JAKARTA, BLOKBERITA -- Efisiensi biaya sejak awal tahun membuat maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengantongi laba bersih pada kuartal pertama 2015 sebesar US$ 11,3 juta dari sebelumnya menderita rugi bersih US$ 168,04 juta. Pencapaian Garuda Indonesia pada triwulan pertama tahun ini menjadi yang terbaik selama lima tahun terakhir.

Emiten berkode saham GIAA tersebut menderita rugi bersih US$ 19,1 juta pada 2011, US$ 10,71 juta (2012), US$ 31,78 juta (2013), dan US$ 168,04 juta (2014).

Sumber Bisnis.com mengatakan Garuda Indonesia mengantongi laba bersih US$ 14,2 juta hingga April 2015. Khusus April 2015, GIAA mengantongi net profit US$ 1,2 juta bila dibandingkan dengan pencapaian selama lima tahun terakhir yang selalu negatif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan, hingga April 2015, perseroan memang membukukan kinerja positif. Beda dengan tahun lalu yang selalu membukukan kinerja negatif setiap bulan.

"Garuda Indonesia mampu mengontrol biaya, khususnya biaya nonfuel. Beban nonfuel turun 2 persen dari kuartal sebelumnya," ujarnya.

Menurut dia, penurunan biaya nonbahan bakar menjadi sebuah pencapaian positif tersendiri. Pasalnya, penurunan biaya itu terjadi saat kapasitas meningkat 12 persen dan pendapatan naik 10 persen secara tahunan.

Perseroan berhasil mengantongi pendapatan US$ 927,32 juta atau sekitar Rp 12,05 triliun selama Januari-Maret 2015. Perolehan tersebut meningkat 13,44 persen dari periode setahun sebelumnya yang hanya US$ 817,41 juta.

Kontribusi terbesar pendapatan usaha berasal dari penerbangan berjadwal senilai US$ 805,48 juta, naik dari periode Januari-Maret 2014 yang mencapai US$ 734,97 juta. Pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal yang kian melesat menjadi US$ 39,2 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 2,85 juta.

Dia menjelaskan, restrukturisasi sejumlah rute penerbangan yang dilakukan manajemen baru GIAA membuat pendapatan kian terdongkrak. Tahun lalu, rute-rute rugi banyak mengakibatkan pendapatan perseroan berdarah-darah.

Saat yang sama, manajemen GIAA berhasil menekan beban usaha menjadi US$ 916,73 juta pada kuartal pertama tahun ini. Padahal, setahun sebelumnya, beban usaha GIAA mencapai US$ 980,97 juta.

[ geb / tempo / bisniscom ]
View

Related

Menteri BUMN, Rini Soemarno Juga Tercatat di Daftar "Offshore Leaks"

JAKARTA, BLOKBERITA -- Ada banyak nama pengusaha Indonesia terkait dalam kasus kebocoran data klien firma hukum Mossack Fonseca yang disebut "Panama Papers" yang bisa jadi skandal keuangan terbesa...

Panama Papers: Pers vs Kerakusan Kapitalisme

BLOKBERITA -- Dunia seolah tersentak ketika sekitar 11,5 juta dokumen firma hukum Mossack Fonseca bocor ke publik. Mossack Fonseca yang bergerak dalam bisnis membantu klien membentuk perusahaan di s...

Apa Itu Skandal Pajak Panama Papers ?

BLOKBERITA -- Dunia tengah membicarakan kebocoran dokumen finansial dari sebuah firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca. Data tersebut terangkum dalam hasil investigasi sebuah organisasi wa...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item