Blatter Terpilih Kembali, Sepakbola Dunia Dalam Masa Kelam

Dengan terpilihnya lagi pria berusia 79 tahun itu, maka menjadi kelima kalinya bagi Blatter menempati kursi sebagai orang nomor satu di organisasi tertinggi sepakbola dunia. Dalam kongres FIFA ke-65 yang diselenggarakan di Zurich, Swiss, Blatter menyingkirkan satu-satunya pesaing, Pangeran Ali bin al Hussein.
Pada putaran pertama, pria kelahiran Swiss itu mendapat 133 suara, sementara Pangeran Ali mendapat 73 suara. Angka tersebut tak berubah lantaran Pangeran Yordania itu memutuskan untuk mundur saat voting putaran kedua.
FIFA sendiri saat ini tengah didera dugaan kasus korupsi. Pada Rabu 27 Mei 2015, kepolisian Swiss yang dibantu FBI meringkus tujuh anggota FIFA yang diduga terlibat kasus korupsi, pemerasan, dan pencucian uang. Setelah ditelusuri lebih jauh, akhirnya pihak kepolisian menangkap 14 pejabat FIFA.
Figo sendiri sebelumnya sempat maju dalam bursa pencalonan Presiden FIFA periode 2015–2019. Namun di tengah jalan, mantan bintang Barcelona dan Real Madrid itu mengundurkan diri dan mempersoalkan prosedur pemilihan, karena Blatter hingga saat ini tidak memiliki manifesto yang membuat pemilih mengetahui programnya.
“Hari ini (waktu setempat) adalah hari yang kelam di Zurich. FIFA telah hilang, tetapi di atas segalanya, sepakbola telah kehilangan identitasnya dan semua orang yang benar-benar peduli akan hal itu juga sudah kalah,” kata Figo, seperti dilansir Goal, Sabtu (30/5/2015).
Figo juga tanpa segan meminta Blatter turun dari kursi kekuasaannya. Pria berusia 42 tahun itu menilai, dengan naiknya Blatter sebagai pimpinan FIFA untuk yang kelima kalinya, bukan tak mungkin hal-hal negatif dalam dunia sepakbola akan kembali terjadi.
[ bmw / Oke ]