Reksadana dan Prospek Returnnya

BLOKBERITA -- Bisnis saham di pasar modal cenderung tidak dipilih karyawan sebagai instrumen investasi karena calon pembeli harus memiliki modal dalam jumlah besar.

Kendati demikian, karyawan yang ingin menginvestasikan sisa penghasilannya masih bisa bermain dalam instrumen itu dengan menggunakan wadah reksadana.

Nawi Ho, Head of Investment Planning & Management Sinarmas MSIG Life mengatakan karyawan dapat memulai investasi saham dengan dana sesuai kantong melalui reksadana. Sayangnya, dia mengatakan wadah ini belum banyak diketahui masyarakat secara luas.

" Kalau punya 10 juta bisa main saham? Bisa dengan reksadana. Jadi tidak terbatas orang saja, semua bisa membeli saham sekarang ini," katanya dalam acara Workshop Investment, (24/4/2015).

Nawi mengatakan karyawan dapat memilih instrumen lain selain saham, seperti deposito atau campuran keduanya tergantung tingkat risiko yang dipilih. Saham menjadi instrumen yang memiliki resiko kehilangan terbesar sedangkan deposito terendah.

Meskipun memiliki risiko kehilangan cukup besar, Nawi mengatakan return investasi saham di reksadana paling menjanjikan. Pada 2014, return bunga investasi saham berkisar 20%-40% sampai akhir tahun.

Sementara itu, tingkat bunga untuk investor dalam instumen deposito hanya 8% sedangkan instrumen campuran sebesar 12,%.

" Jadi kalau ingin mendapat capital gain yang besar dan berani mengambil risiko ambil saham, jika kebalikannya bisa pilih deposito atau campuran," ujarnya.

Namun, dia memperkirakan prospek return bunga saham akan menurun pada tahun ini karena belum membaiknya ekonomi makro.

" Tahun ini mungkin hanya 15%. Tapi tetap harus diingat ini bisnis jangka panjang. Selama 10 tahun, bunga saham rata-rata masih tinggi yakni 24%," katanya.

[ kgb / bisnis ]
View

Related

EKBIS 4525257685595652595

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item