Raja Yordania: Dunia Menghadapi Musuh yang Sama !

 

JAKARTA, BLOKBERITA -- Raja Jordania Abdullah II mengatakan bahwa seluruh dunia menghadapi musuh yang sama yaitu semua pihak berpikiran sempit yang melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan Islam.

Pernyataan ini disampaikan Raja Abdullah II dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang diadakan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu.

" Kita semua, baik muslim dan non-muslim, memiliki musuh yang sama yaitu para pasukan iblis, kaum ’Khawarij’, pelanggar hukum, dan semua orang yang merusak Islam dengan pemikiran Islamnya yang sempit," ujar Raja Abdullah II yang dalam kesempatan itu menyampaikan pidato setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Raja Abdullah II pun mengajak seluruh dunia bersama-sama berdiri tegak dan menentang segala bentuk terorisme yang mengancam negara maupun penduduknya.

" Mari kita bersama-sama berdiri tegak dan menentang segala bentuk terorisme, seperti apa yang kami, warga Jordania, lakukan bersama rakyat Jepang ketika para teroris membunuh dua sandera Jepang yang tidak bersalah dan seorang pilot kami," katanya.

Untuk itu, Raja Jordania meminta warga internasional, khususnya di kawasan Asia Afrika untuk meningkatkan solidaritas melawan terorisme.

" Kita harus menentang terorisme, bukan hanya yang terjadi di Suriah dan Irak, namun juga di Yaman, kenya, Tunisia, Libya, Sinai, Mali, Nigeria, di wilayah ’tanduk Afrika’, negara-negara Asia dan lain-lain," tuturnya.

Dia pun menekankan bahwa Islam bukanlah seperti yang diperlihatkan oleh kelompok-kelompok ekstremis yang merusak perdamaian di beberapa kawasan Asia dan Afrika.

Raja Abdullah II menyatakan Islam adalah tentang kesetaraan manusia, pengampunan, penghormatan terhadap martabat setiap orang dan menjadi sahabat yang baik bagi semua pihak.

Sebelumnya pada periode Januari-Februari 2015, dua orang sandera Jepang yaitu Haruna Yukawa, seorang turis, dan Kenji Goto, seorang pewarta, dieksekusi oleh kelompok Negara Islam (IS) di Suriah.

Selanjutnya, juga pada Februari 2015, IS membakar hidup-hidup pilot pesawat tempur Jordania Maaz al-Kassasbeh yang disandera kelompok tersebut sejak akhir 2014.

Sementara pada Rabu (22/4), hari keempat penyelenggaraan Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara para kepala negara dan kepala pemerintahan Asia-Afrika, yang berlangsung dari pukul 09.15 WIB-17.30 WIB.

Acara yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu dihadiri oleh puluhan pemimpin negara maupun pemerintahan seperti Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Raja Swaziland Mswati III, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Raja Jordania Abdullah II, Presiden Iran Hassan Rouhani dan PM Thailand Jenderal Prayut Chan O Cha.

Islam Phobia

Raja Yordania, Abdullah, mengatakan, meningkatnya Islamophobia membantu memperkuat Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/Islamic State of Iraq and Syria/ISIS).
Di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, pada Selasa (10/3), Raja Abdullah mengungkapkan, kelompok ekstremis mengeksploitasi konflik untuk membangun legitimasi mereka dan Yordania akan membela rakyatnya dan mempertahankan iman mereka terhadap kelompok ekstremis.

“ Persatuan sangat penting untuk memerangi terorisme. ISIS, tidak hanya menjadi ancaman bagi Irak dan Suriah, tetapi juga bagi Timur Tengah dan seluruh dunia.” kata Raja.

Raja Abdullah juga menyatakan kesedihannya atas keberadaan Kristen sebagai kelompok minoritas yang menjadi target ISIS. Serangan terhadap minoritas di wilayah ini merupakan kejahatan kemanusiaan.

ISIS melakukan pembunuhan massal terhadap kaum minoritas tersebut. Baru-baru ini, kelompok ekstremis memenggal 21 orang Kristen Mesir di Libya dan menculik lebih dari 90 orang Kristen di Suriah.

Dalam pidatonya, Raja kelahiran 1962 ini juga berbicara tentang konflik Israel-Palestina dan mengatakan, Israel telah melanggar proses perdamaian pada beberapa kesempatan. Konflik tersebut harus segera diselesaikan karena menjadi sumber kebencian bagi kedua belah pihak.

Berbicara tentang Suriah, Raja Abdullah menyatakan, Yordania menyambut sekitar 1,4 juta pengungsi Suriah dan menjadi negara tuan rumah terbesar ketiga bagi pengungsi.


[ ant / id / sh / bbcom / geb ]
View

Related

GLOBAL 5129986542983405662

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item