Politik Megawati Dinilai Menyimpang dari Paham Bung Karno


JAKARTA, BLOKBERITA -- Pernyataan Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo adalah petugas partai dalam pidato pembukaan Kongres IV PDI-P di Bali, Kamis (9/4) lalu, dipandang bertentangan dengan paham demokrasi presidensial yang diterapkan di Indonesia.

Dalam sistem demokrasi presidensial, Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan memiliki kuasa yang lebih dibandingkan dengan kekuasaan parlemen atau partai di dalamnya.

Jika Presiden Joko Widodo dipandang sebagai petugas partai, maka ada kesan kekuasaan yang ia miliki jauh lebih kecil dibanding kuasa partai politik dan parlemen.

" Kalau sekarang Ibu Megawati bilang Jokowi dan Menterinya adalah pegawai partai itu sebenarnya adalah konstruksi (politik) yang bertolak belakang dengan paham demokrasi yang dimiliki Bung Karno semasa ia hidup," ujar peneliti dari CSIS Phillips Vermonte, di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (11/4).

Phillips mencontohkan, semasa hidupnya, Soekarno pernah membubarkan partai politik di Indonesia pada 1959 silam. Pembubaran partai politik kala itu dilakukan karena situasi politik yang tercipta setelah Pemilu 1955 cenderung tidak sesuai dengan nilai demokrasi presidensial yang digunakan Indonesia.

" Kenapa Bung Karno tidak cocok dengan hasil pemilu saat itu (tahun 1955)? Karena logika yang terbangun saat itu adalah demokrasi parlementer yang menekankan kuasa pada partai, sementara Presiden lemah. Makanya pada 1959 Bung Karno membawa indonesia pada sistem Demokrasi Terpimpin," kata Phillips.

Sebelumnya diketahui beberapa kali Megawati selaku Ketua PDIP menegaskan kepada publik bahwa Joko Widodo masih menjadi petugas partai walaupun dia telah menjadi Presiden sejak akhir 2014 lalu. Terakhir, Megawati menyampaikan kembali hal tersebut dalam pidato pembukaannya di Kongres IV PDIP, beberapa hari lalu.

[ Cnn / hm ]

 
View

Related

TOKOH 3220220171417462692

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item