Pengamat: Intervensi Cendana Perparah Kisruh Internal Golkar

CIPUTAT, BLOKBERITA -- Konflik dualisme kepengurusan ditubuh Partai Golkar tidak juga berujung tuntas dan semakin ruwet. Keikutsertaan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendamaikan kedua kubu tak mencapai solusi dan ternyata menambah permasalahan baru. Justru peran keluarga Cendana itu dituding semakin menghancurkan partai berlambang pohon beringin tersebut.

“ Adanya keluarga Cendana dalam hal ini Tommy Soeharto untuk menyelesaikan masalah di tubuh Golkar makin tidak jelas. Golkar bakal semakin hancur,” ungkap Kholis Ridho, pakar politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat kepada pers, Selasa (28/4).

Menurut Kholis, saat ini di Partai Golkar tidak hanya terdapat kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Namun, terdapat keluarga Cendana yang ingin mengambil alih partai tertua di Indonesia itu. Dalam posisi ini, perang di tubuh Golkar akan semakin seru.
“ Golkar kini sudah ada tiga kubu. Ical, Agung Laksono dan Tommy Soeharto. Meski kubu Ical dikabarkan merapat ke keluarga Cendana, kita tidak tahu pasti,” tuturnya.

Dia menguraikan, melihat konflik dan kondisi Partai Golkar yang tidak bersekudahan, menunjukan Golkar sudah mulai kehilangan sosok figur pemimpin. Kedua kubu juga tidak ingin saling mengalah ketika proses hukum telah menetapkan salah satu kubu sebagai pemenang maupun sebaliknya.

“ Mereka tidak akan saling mau mengalah. Kubu ini dan kubu itu mengaku mereka adalah orang yang membesarkan Golkar,” tukasnya.

Kholis juga menyatakan, masalah ini merupakan dinamika dalam organisasi politik. Namun, ketika terus dibiarkan terjadi dan tidak berkesudahan, konflik di Partai Golkar berkepanjangan dan akan semakin parah.
“ Kalau mencari titik penengah tidak ada, paling utama yang harus dilakukan adalah saling merangkul dan bila perlu salah satu pihak legowo,” imbuhnya.


Cendana Turun Gunung 

Golkar masih limbung. Konflik internal masih menghantui partai berlambang beringin itu. Keluarga Cendana pun prihatin dan cemas. Putra kandung mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra mengusulkan dihelatnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Tujuannya, menyelesaikan kemelut yang terjadi. Pria yang akrab disapa Tommy juga mengaku siap menjadi pimpinan Partai Golkar.

Seirama dengan Tommy, Bambang Trihatmodjo, kakak kandung Tommy mendukung penuh langkah adiknya untuk memegang kendali dalam tubuh Golkar. Bambang juga mendukung penuh langkah Tommy untuk membersihkan Golkar dari anasir-anasir, racun dan juga parasit. Dukungan itu disampaikan Bambang dalam akun twitternya @BambangTri1953.

Dalam akun twitternya Bambang menjelaskan, tujuan utama didirikan Partai Golkar oleh mendiang Presiden Soeharto adalah untuk menyerap aspirasi rakyat.

" Partai Golkar didirikan Almarhum Soeharto bukan untuk dijadikan alat kekuasaan segelintir tapi untuk Wadah Aspirasi rakyat," cuit Bambang dalam akun twitternya, Senin (27/4).

Bambang kemudian menuding Agung Laksono dan Yorrys Raweyai yang merupakan petinggi Partai Golkar hasil Musyawarah nasional (Munas) Ancol, Jakarta adalah figur tidak bertanggung jawab. Atas dasar itulah Bambang meminta kepada keduanya agar segera berhenti dan bertaubat dengan tidak semakin memperkeruh suasana dalam tubuh partai politik berlambang beringin itu.


Tommy Tantang Yorrys Lagi

Kisruh Partai berlambang pohon beringin kembali menjadi ramai, setelah Politikus Golkar dari Keluarga Cendana, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) kembali menantang Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Umum Partai Golkar pimpinan Agung Laksono. Tommy mengatakan Keluarga Cendana tidak pernah setengah-setengah dalam bertindak.

“ Keluarga Kami tidak diajarkan setengah-setengah. Kalau memang harus, kenapa tidak! Sekalian lebih baik dari pada setengah. Mau apa? Silakan..!!,” ujar Tommy lewat akun twitter-nya, @HutomoMP_9 ketika ditelusuri Okezone, Senin (27/4/2015).

Tommy juga meminta Yorrys untuk tidak bertele-tele ketika menyampaikan pesan terkait kisruh kepengurusan Golkar. Tommy sendiri sudah kehilangan rasa sungkan karena kelakukan Yorrys.

“ Kemukakan saja apa mau nya, tidak perlu sungkan. Di sini rasa sungkan sudah hampir lenyap karena kelakuan anda sendiri,” ucapnya.

Twettan ini adalah kali kedua Tommy menantang Yorrys. Beberapa bulan lalu, putra Presiden kedua Indonesia, Soeharto, tersebut juga mengecam aksi Yorrys yang merebut paksa Ruang Fraksi Golkar di DPR RI. Aksi itu dinilai sebagai aksi mengajak perang. Kisruh kepengurusan Golkar sendiri masih berlanjut. Dalam sebuah mediasi, kubu Agung belum menemukan kesepakatan dengan kubu Aburizal Bakrie.

[ mrhill / bmw / bin / indopos / rmol / rim / bbcom ]


















pos.co.id – Golkar masih limbung. Konflik internal masih menghantui partai berlambang beringin itu. Keluarga Cendana pun prihatin dan cemas. Putra kandung mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra mengusulkan dihelatnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Tujuannya, menyelesaikan kemelut yang terjadi. Pria yang akrab disapa Tommy juga mengaku siap menjadi pimpinan Partai Golkar.
Seirama dengan Tommy, Bambang Trihatmodjo, kakak kandung Tommy mendukung penuh langkah adiknya untuk memegang kendali dalam tubuh Golkar. Bambang juga mendukung penuh langkah Tommy untuk membersihkan Golkar dari anasir-anasir, racun dan juga parasit. Dukungan itu disampaikan Bambang dalam akun twitternya @BambangTri1953.
Dalam akun twitternya Bambang menjelaskan, tujuan utama didirikan Partai Golkar oleh mendiang Presiden Soeharto adalah untuk menyerap aspirasi rakyat.
"Partai Golkar didirikan Almarhum Soeharto bukan untuk dijadikan alat kekuasaan segelintir tapi untuk Wadah Aspirasi rakyat," cuit Bambang dalam akun twitternya, Senin (27/4).
Bambang kemudian menuding Agung Laksono dan Yorrys Raweyai yang merupakan petinggi Partai Golkar hasil Musyawarah nasional (Munas) Ancol, Jakarta adalah figur tidak bertanggung jawab. Atas dasar itulah Bambang meminta kepada keduanya agar segera berhenti dan bertaubat dengan tidak semakin memperkeruh suasana dalam tubuh partai politik berlambang beringin.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/04/meneropong-golkar-dan-keluarga-cendana.html#sthash.2b3qbNfX.dpuf














pos.co.id - Konflik dualisme kepengurusan ditubuh Partai Golkar tidak juga berujung tuntas dan semakin krowdit. Keikutsertaan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendamaikan kedua kubu tak mencapai solusi dan ternyata menambah permasalahan baru. Justru peran keluarga Cendana itu dituding semakin menghancurkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Adanya keluarga Cendana dalam hal ini Tommy Soeharto untuk menyelesaikan masalah di tubuh Golkar makin tidak jelas. Golkar bakal semakin hancur,” ungkap Kholis Ridho, pakar politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat kepada indopos.co.id, Selasa (28/4).
Menurut Kholis, saat ini di Partai Golkar tidak hanya terdapat kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Namun, terdapat keluarga Cendana yang ingin mengambil alih partai tertua di Indonesia itu. Dalam posisi ini, perang di tubuh Golkar akan semakin seru.
“Golkar kini sudah ada tiga kubu. Ical, Agung Laksono dan Tommy Soeharto. Meski kubu Ical dikabarkan merapat ke keluarga Cendana, kita tidak tahu pasti,” tuturnya.
Dia menguraikan, melihat konflik dan kondisi Partai Golkar yang tidak bersekudahan, menunjukan Golkar sudah mulai kehilangan sosok figur pemimpin. Kedua kubu juga tidak ingin saling mengalah ketika proses hukum telah menetapkan salah satu kubu sebagai pemenang maupun sebaliknya.
“Mereka tidak akan saling mau mengalah. Kubu ini dan kubu itu mengaku mereka adalah orang yang membesarkan Golkar,” tukasnya.
Kholis juga menyatakan, masalah ini merupakan dinamika dalam organisasi politik. Namun, ketika terus dibiarkan terjadi dan tidak berkesudahan, konflik di Partai Golkar berkepanjangan dan akan semakin parah. “Kalau mencari titik penengah tidak ada, paling utama yang harus dilakukan adalah saling merangkul dan bila perlu salah satu pihak legowo,” imbuhnya. 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/04/peran-cendana-perparah-kisruh-golkar.html#sthash.tbQZg4i4.dpuf
pos.co.id - Konflik dualisme kepengurusan ditubuh Partai Golkar tidak juga berujung tuntas dan semakin krowdit. Keikutsertaan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendamaikan kedua kubu tak mencapai solusi dan ternyata menambah permasalahan baru. Justru peran keluarga Cendana itu dituding semakin menghancurkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Adanya keluarga Cendana dalam hal ini Tommy Soeharto untuk menyelesaikan masalah di tubuh Golkar makin tidak jelas. Golkar bakal semakin hancur,” ungkap Kholis Ridho, pakar politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat kepada indopos.co.id, Selasa (28/4).
Menurut Kholis, saat ini di Partai Golkar tidak hanya terdapat kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Namun, terdapat keluarga Cendana yang ingin mengambil alih partai tertua di Indonesia itu. Dalam posisi ini, perang di tubuh Golkar akan semakin seru.
“Golkar kini sudah ada tiga kubu. Ical, Agung Laksono dan Tommy Soeharto. Meski kubu Ical dikabarkan merapat ke keluarga Cendana, kita tidak tahu pasti,” tuturnya.
Dia menguraikan, melihat konflik dan kondisi Partai Golkar yang tidak bersekudahan, menunjukan Golkar sudah mulai kehilangan sosok figur pemimpin. Kedua kubu juga tidak ingin saling mengalah ketika proses hukum telah menetapkan salah satu kubu sebagai pemenang maupun sebaliknya.
“Mereka tidak akan saling mau mengalah. Kubu ini dan kubu itu mengaku mereka adalah orang yang membesarkan Golkar,” tukasnya.
Kholis juga menyatakan, masalah ini merupakan dinamika dalam organisasi politik. Namun, ketika terus dibiarkan terjadi dan tidak berkesudahan, konflik di Partai Golkar berkepanjangan dan akan semakin parah. “Kalau mencari titik penengah tidak ada, paling utama yang harus dilakukan adalah saling merangkul dan bila perlu salah satu pihak legowo,” imbuhnya. 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/04/peran-cendana-perparah-kisruh-golkar.html#sthash.tbQZg4i4.dpuf
pos.co.id - Konflik dualisme kepengurusan ditubuh Partai Golkar tidak juga berujung tuntas dan semakin krowdit. Keikutsertaan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendamaikan kedua kubu tak mencapai solusi dan ternyata menambah permasalahan baru. Justru peran keluarga Cendana itu dituding semakin menghancurkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Adanya keluarga Cendana dalam hal ini Tommy Soeharto untuk menyelesaikan masalah di tubuh Golkar makin tidak jelas. Golkar bakal semakin hancur,” ungkap Kholis Ridho, pakar politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat kepada indopos.co.id, Selasa (28/4).
Menurut Kholis, saat ini di Partai Golkar tidak hanya terdapat kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Namun, terdapat keluarga Cendana yang ingin mengambil alih partai tertua di Indonesia itu. Dalam posisi ini, perang di tubuh Golkar akan semakin seru.
“Golkar kini sudah ada tiga kubu. Ical, Agung Laksono dan Tommy Soeharto. Meski kubu Ical dikabarkan merapat ke keluarga Cendana, kita tidak tahu pasti,” tuturnya.
Dia menguraikan, melihat konflik dan kondisi Partai Golkar yang tidak bersekudahan, menunjukan Golkar sudah mulai kehilangan sosok figur pemimpin. Kedua kubu juga tidak ingin saling mengalah ketika proses hukum telah menetapkan salah satu kubu sebagai pemenang maupun sebaliknya.
“Mereka tidak akan saling mau mengalah. Kubu ini dan kubu itu mengaku mereka adalah orang yang membesarkan Golkar,” tukasnya.
Kholis juga menyatakan, masalah ini merupakan dinamika dalam organisasi politik. Namun, ketika terus dibiarkan terjadi dan tidak berkesudahan, konflik di Partai Golkar berkepanjangan dan akan semakin parah. “Kalau mencari titik penengah tidak ada, paling utama yang harus dilakukan adalah saling merangkul dan bila perlu salah satu pihak legowo,” imbuhnya. 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/04/peran-cendana-perparah-kisruh-golkar.html#sthash.tbQZg4i4.dpuf
pos.co.id - Konflik dualisme kepengurusan ditubuh Partai Golkar tidak juga berujung tuntas dan semakin krowdit. Keikutsertaan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendamaikan kedua kubu tak mencapai solusi dan ternyata menambah permasalahan baru. Justru peran keluarga Cendana itu dituding semakin menghancurkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Adanya keluarga Cendana dalam hal ini Tommy Soeharto untuk menyelesaikan masalah di tubuh Golkar makin tidak jelas. Golkar bakal semakin hancur,” ungkap Kholis Ridho, pakar politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat kepada indopos.co.id, Selasa (28/4).
Menurut Kholis, saat ini di Partai Golkar tidak hanya terdapat kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Namun, terdapat keluarga Cendana yang ingin mengambil alih partai tertua di Indonesia itu. Dalam posisi ini, perang di tubuh Golkar akan semakin seru.
“Golkar kini sudah ada tiga kubu. Ical, Agung Laksono dan Tommy Soeharto. Meski kubu Ical dikabarkan merapat ke keluarga Cendana, kita tidak tahu pasti,” tuturnya.
Dia menguraikan, melihat konflik dan kondisi Partai Golkar yang tidak bersekudahan, menunjukan Golkar sudah mulai kehilangan sosok figur pemimpin. Kedua kubu juga tidak ingin saling mengalah ketika proses hukum telah menetapkan salah satu kubu sebagai pemenang maupun sebaliknya.
“Mereka tidak akan saling mau mengalah. Kubu ini dan kubu itu mengaku mereka adalah orang yang membesarkan Golkar,” tukasnya.
Kholis juga menyatakan, masalah ini merupakan dinamika dalam organisasi politik. Namun, ketika terus dibiarkan terjadi dan tidak berkesudahan, konflik di Partai Golkar berkepanjangan dan akan semakin parah. “Kalau mencari titik penengah tidak ada, paling utama yang harus dilakukan adalah saling merangkul dan bila perlu salah satu pihak legowo,” imbuhnya. 
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/04/peran-cendana-perparah-kisruh-golkar.html#sthash.tbQZg4i4.dpuf
View

Related

Beban Berat Jokowi Penuhi Janji 7% di 2017

JAKARTA, BLOKBERITA -- Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tak terduga menyusut di kuartal I 2015 akibat merosotnya ekspor. Ini kian memberatkan langkah kebijakan pemerintahan Presiden Joko ...

Kubu Ical Ingin Kubu Agung Legowo Atas Putusan PTUN

JAKARTA, BLOKBERITA -- Pengadilan Tata Usaha Negara mengabulkan gugatan yang diajukan pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Bali. Dalam gugatannya, kubu Aburizal Bakrie menggugat Surat Keputusan...

Prof. Habibie: Dunia ini Mengecil !

JAKARTA, BLOKBERITA -- Presiden RI Ke-3 BJ Habibie menyatakan bahwa setiap bangsa mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk Indonesia yang merupakan negara maritim dan mempunyai banyak Sumber...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item