Jokowi, Anda itu Presiden Bukan Motivator Lhoo...

BLOKBERITA -- Pidato Presiden Joko Widodo pada acara pembukaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 cukup mampu menghadirkan angin surga bagi para delegasi KAA. Pidato Jokowi juga mendapat sambutan positif dari sebagian besar rakyat Indonesia.

Bagi rakyat Indonesia, pidato tersebut setidaknya menegaskan bahwa Jokowi berani bersikap lantang kepada kelompok negara adidaya dan lembaga-lembaga keuangan global. Dimana sikap seperti itu sudah lama menghilang dari para pemimpin Indonesia.

Pidato Jokowi juga mampu menyetrum para pemimpin Asia-Afrika yang saat ini mayoritas sedang tidak berdaya karena jeratan utang dari negara adidaya dan lembaga keuangan global. Sehingga aplaus meriah langsung membahana menyambut pidato Jokowi.

Namun jika dicermati secara seksama, pidato Jokowi hanya pepesan kosong belaka, orasi lantang yang tidak berujung solusi. Pidato Jokowi hanya menggedor setelah itu sembunyi tangan, hanya menghadirkan data-data yang sudah lama terpampang di laman google.

Mestinya Jokowi memberikan solusi. Jika sudah tidak berhubungan dengan World Bank, IMF, dan ADB, harusnya ada alternatif pembiayaan. Sudah menjadi rahasia umum, saat ini mayoritas negara-negara di Asia Afrika sedang terjajah oleh jeratan utang negara adidaya dan lembaga keuangan global.

Jokowi juga mestinya menindaklanjuti retorikanya dengan tindakan nyata. Sehingga pidatonya tidak lagi dicibir sebagai pepesan kosong belaka. Jokowi adalah seorang presiden, bukan motivator. Jika terus memberi angin surga, maka tidak ada bedanya dengan para motivator yang hanya memproduksi angin surga di acara-acara seminar motivasi.

Jangan sampai kebanggaan rakyat yang sudah membumbung tinggi tiba-tiba jatuh berkeping-keping. Jokowi harus segera mengambil tindakan nyata untuk merealisasikan isi pidatonya. Jika tidak, rakyat akan mengecap Jokowi sebagai pembual.

Inkonsistensi

Pidato Presiden Joko Widodo ketika membuka acara peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60 di Jakarta kemarin, sesungguhnya bertolak belakangan dengan kebijakan yang dibuatnya di dalam negeri.

Juru bicara ProDem, Iwan Sumule mengatakan apa yang disampaikan Jokowi itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada, karena pemerintah sendiri baru saja menambah hutang kepada World Bank untuk membangun infrastruktur.

" Mengherankan, kok banyak pengamat dan elit politik menganggap pidato Joko Widodo dalam KAA bagus? Padahal pidatonya menunjukan sikap inkosistensi dan ambivalen pemerintahan Joko Widodo," sergah Iwan Sumule, (Kamis, 23/4).

Ditambahkannya, Joko Widodo baru saja berutang ke World Bank puluhan triliun rupiah untuk pembangunan infrastuktur. Tapi selang beberapa bulan kemudian, ketika bicara dalam KAA, Joko Widodo menyerukan "stop utang" atau tidak tergantung kepada World Bank, ADB, atau IMF.

" Joko Widodo ini sebenarnya paham atau tidak isi pidato yang dia bacakan di KAA? Ini kan sama saja dengan menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri," ketus Iwan Sumule.

Dari ke 7 presiden yang telah memimpin Indonesia, menurut Iwan, baru di era Joko Widodo ini yang benar-benar membuat Indonesia tampak seperti "negara dagelan" tanpa kewibawaan, kebodohan merebak bak virus dan pemimpinnya sakit amnesia atau lupa ingatan.

[ iwan / syaroni / rmol / bbc / bmw ] 
View

Related

OPINI 8448684439823883768

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item