Densus 88 Tangkap Teroris di Hotel Santika
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/densus-88-tangkap-teroris-di-hotel.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Penangkapan tersangka teroris bernama Robi Risaputra, 38 tahun, di Hotel Santika di kawasan Petamburan, Jakarta, disebut terkait dengan penggerebekan besar sebelumnya.
“ Ini hasil pengembangan sebelumnya," kata Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Komisaris Besar Eddy Hartono dalam pesan singkat kepada CNN Indonesia, Sabtu (11/4) malam.
Sebelum penangkapan Robi, pada pertengahan dan akhir Maret lalu Densus 88 melakukan dua penggerebekan besar terhadap para terduga teroris yang berkaitan dengan kelompok ISIS.
Penggerebekan yang pertama dilakukan di beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Densus 88 menangkap M Fachri, Aprianul Henri alias Mul, Jack alias Engkos Koswara, dan Amin Mude.
Mereka ditangkap di Cisauk, Tangerang; Petukangan, Jakarta Selatan; Tambun, Bekasi, dan di Cileungsi, Bogor.
Lalu pada akhir Maret, Densus 88 melakukan penggerebekan di Malang. Mereka yang ditangkap adalah: Abdul Hakim Munabari, Helmi Alamudi, dan Junaedi.
Mabes polri menyatakan kelompok ini terkait dengan Abu Jandal, pria yang mengaku anggota ISIS dan menantang TNI dan Polri melalui video di internet. Para tersangka ini diduga telah kembali dari Suriah sejak tahun lalu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto menyatakan saat ditangkap Robi tidak melakukan perlawanan. Polisi juga turut memboyong istri dan dua anaknya dari Hotel Santika.
Densus juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti.
" Keterlibatan tersangka diduga memfasilitasi orang-orang WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah," kata Rikwanto.
Densus 88, kata Rikwanto, masih mendalami sudah berapa lama Robi memfasilitasi kepergian WNI ke suriah dan sudah berapa banyak orang yang diberangkatkannya ke sana. Termasuk juga soal sumber pendanaan Robi untuk melakukan aktivitasnya itu.
Sampai saat ini, belum ada jumlah pasti berapa banyak WNI yang telah bergabung dengan ISIS.
Namun ISIS telah melansir sebuah buku yang menjelaskan siapa mereka. Salah satu bagian buku memuat testimoni seorang warga negara Inggris yang sudah ‘hijrah’ ke Suriah. Ia menceritakan bahwa pada 10 November tahun lalu, seorang aggota ISIS bernama Abu Qa’qaa, menyebutkan soal bergabungnya warga Indonesia.
“ Abu Qa’qaa ditanya, ‘Bagaimana dengan jihadi internasional? Apakah mereka disambut oleh warga lokal?’ dan ia menjawab: Ya. Itu betul. Sekelompok orang yang terdiri dari delapan warga Indonesia datang sekitar dua minggu lalu. Mereka (warga lokal) menyukai kami. Terutama orang Arab!” kata jihadi itu.
Kantongi Kartu Penyelam Internasional
Polisi menangkap seorang tersangka teroris di Hotel Santika, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (11/4) sekitar pukul 11.25 WIB. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari tersangka.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto mengatakan tersangka adalah lelaki berusia 38 tahun bernama Robi Risaputra. Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti, di antaranya ada tiga kartu penyelaman dari ADS International.
Selain itu, polisi juga menyita kartu Garuda Frequent Flyer, SIM A dan SIM C, KTP DKI Jakarta, kartu ATM BCA dan Mandiri, Kartu NPWP, kartu VIP Honda, STNK sepeda motor Honda Vario, serta catatan rekening.
Rikwanto mengatakan ada catatan rekening dan diduga tersangka telah melakukan transfer uang senilai Rp 2.000.000. Selain itu ada juga faktur penjualan dari Nabawi Herbal.
Rikwanto mengatakan lebih lanjut, keterlibatan tersangka adalah memfasilitasi orang-orang WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah.
Sebelumnya, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti juga telah memastikan terjadinya penangkapan terhadap Robi di Hotel Santika. “Dia sudah lama ditargetkan oleh Densus,” kata Badrodin.
[ cnnind / bmw ]