Buya Syafii: Tidak Ada Sunni-Syiah di Jaman Nabi, yang Ada Hanya Satu Islam !

 
JAKARTA, BLOKBERITA -- Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii menilai sunni dan syiah bukanlah ajaran asli dari Al-Quran. Ia mengumpamakan bila ingin mengambil air yang bersih itu di hulu jangan di hilir dan sunni dan syiah keduanya ada di hilir.
Menurut buya, sunni dan syiah tidak ada di zaman nabi. Sunni dan syiah hasil yang diciptakan oleh sejarah karena pertentangan politik orang arab waktu itu. Kemudian hal tersebut menjalar ke theologi dan sistem berfikir yang berlanjut hingga sekarang.

Mazhab merupakan cara pandang terhadap agama. Karena itu mazhab bisa beragam dan masing-masing berada di wilayah relatif. Fenomena keberagamaan yang terjadi saat berada di wilayah relatif karena beragama memerlukan cara pandang. Sedangkan cara pandang agama atau mazhab lahir dari produk sejarah. Demikian pula terhadap mazhab Sunni dan Syiah. Kedua mazhab itu lahir dari sejarah pertentangan politik orang Arab waktu itu kemudian menjadi teologi dan sistem berfikir yang berlanjut hingga sekarang.

Hal itu disampaikan oleh Buya Ahmad Syafii Maarif dalam bedah buku “Islam dalam bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan” karya Ahmad Syafii Maarif yang diluncurkan di Auditorium CSIS, di bilangan Jakarta Pusat Selasa Malam 14 April 2015.

Menurut Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii menilai sunni dan syiah bukanlah ajaran asli dari Al-Quran. Ia mengumpamakan bila ingin mengambil air yang bersih itu di hulu jangan di hilir dan sunni dan syiah keduanya ada di hilir.

“ Sunni, Syiah dan khawarij itu hilir, di zaman Nabi tidak ada,” papar Syafii Maarif.
Dirinya kemudian mempertanyakan mengapa orang Islam memper-arabkan Sunni dan memper-arabkan syiah. Bagi Buya Syafii, Islam hanya satu.

Dirinya mempersilahkan bagi yang Sunni tetap menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya dan bagi yang Syiah menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya pula, asal jangan saling mengganggu.

[ Rol /SI /aagh ]