Partai Berkarya Tidak Memenuhi Kualifikasi KPU

BLOKBERITA, JAKARTA --  Partai Berkarya yang didirikan putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, hari ini menjalani verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, KPU menyatakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya belum memenuhi syarat verifikasi faktual karena bendahara umum partai sedang sakit. "Karena bendahara umum tidak hadir secara faktual, kami nyatakan dalam hal ini belum memenuhi syarat atau BMS," kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor Partai Berkarya, Jalan Pangeran Antasari Nomor 20, Cilandak, Jakarta Selatan.
Adapun ketiga hal yang diverifikasi KPU adalah keberadaan pengurus inti, keterwakilan perempuan dalam partai, dan juga domisili kantor partai. Selain pengurus partai, dua persyaratan lainnya telah dipenuhi DPP Partai Berkarya.

Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Fritz Edward Siregar sempat mempertanyakan kepemilikan gedung DPP Partai tersebut, sebab pengurus hanya memberikan surat keterangan hak pakai gedung tersebut.

Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A. Tutty menjelaskan, gedung partai tersebut merupakan milik Ketua Majelis Tinggi Partai Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Kepada Tempo, Neneng menyebut kantor DPP Partai Berkarya yang terletak di Jalan Pangeran Antasari Nomor 20, Cilandak, Jakarta Selatan tersebut merupakan bekas gedung perusahaan Pecatu Graha milik Tommy Soeharto. Sejak partai Berkarya berdiri 15 Juli 2016, gedung itu pun resmi digunakan untuk kantor DPP Partai Berkarya.

Neneng menjelaskan, adapun luas gedung beserta lingkupnya kurang lebih 1 Hektare. Saat Tempo mengunjungi kantor dua lantai itu, tampak beberapa ruangan belum terisi. Adapun ruangan pengurus partai juga hanya terdapat Meja, Kursi, dan juga pendingin ruangan. Pernak pernik partai belum tampak di ruangan itu.

Gedung tersebut dicat senada dengan simbol partai berwarna kuning dan orange. "Gedung ini bebas dipakai Partai Berkarya sampai kapan pun," kata Neneng.

KPU memberi waktu untuk DPP Partai Berkarya untuk memenuhi persyaratan verifikasi faktual, selanjutnya verifikasi faktual di Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) pun akan segera dilakukan. KPU akan mengumumkan kesimpulan hasil verifikasi faktual tersebut pada 12 Januari 2018.

Related image

Usung Tommy Soeharto Sebagai Capres 2019

Sekretaris Jenderal Partai Swara Rakyat Indonesia atau Parsindo Ahmad Hadari mengatakan partainya telah mendapat restu untuk mengusung Hutomo Mandala Putra—putra bekas Presiden Soeharto—sebagai calon presiden pada pemilu 2019. Partai yang sedang menjalani verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut juga telah berkomunikasi dengan Partai Berkarya, yang sama-sama mengusung Tommy Soeharto—sapaan Hutomo.

“Sekitar tiga bulan lalu, kami (Parsindo) dipertemukan dengan Partai Berkarya oleh Tommy,” kata Hadari saat dihubungi Tempo, Minggu, 12 Maret 2017. “Dia meminta kami menjadi satu partai. Parsindo menolak, tapi terbuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Berkarya atau partai lain yang juga mengusung Tommy Soeharto.”

Hadari mengklaim, Parsindo telah bergerilya menggalang dukungan bagi Tommy Soeharto dengan mengandalkan kekuatan LIRA—lembaga swadaya masyarakat cikal bakal partainya. Saat ini, kata Hadari, Parsindo membonceng kekuatan LIRA yang tersebar di 34 provinsi dan 480 kabupaten/kota.
Parsindo, Hadari melanjutkan, juga menggunakan kekuatan massa dari sayap organisasi LIRA yang mewadahi anak muda, perempuan, pengusaha, atau kelompok lain. “Kami yakin, pemilu 2019 adalah pertarungan antara trah Soeharto melawan trah Sukarno di bawah Megawati Sukarnoputri, yaitu PDI Perjuangan,” ujarnya.

Pada Sabtu, 11 Maret 2017, keluarga Cendana mengadakan acara di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, yaitu haul Soeharto dan peringatan ke-51 Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Acara ini dihadiri ribuan orang. Mereka berdoa sambil mengumandangkan salawat nabi.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh politik, seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, dan Akbar Tanjung. Tamu undangan lain yang hadir antara lain Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Djarot Saiful Hidayat. Pada malam itu juga ada pidato pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.

[ bin / tempo / lip-6 ]
View

Related

POLITIK 3503552518713888886

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item