Fahri Hamzah Tak Mau Mundur dari Kursi Pimpinan DPR
https://kabar22.blogspot.com/2016/01/fahri-hamzah-tak-mau-mundur-dari-kursi.html
BLOKBERITA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah keukeuh berpendapat tak bisa dicopot dari jabatannya di DPR. Apalagi, jabatan itu bukan sepenuhnya pemberian partai.
"Ini kan bukan jabatan yang diberikan partai sepenuhnya," kata Fahri usai diperiksa Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) di Gedung DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
Menurut dia, jabatan yang diembannya di Dewan adalah keputusan sidang paripurna para legislator Senayan. "Itu yang saya klarifikasi ke BPDO," ujar dia.
Lagi pula, tambah Fahri, BPDO tak bisa `mencolek-colek` jabatannya. BPDO bukan lembaga evaluasi, tapi hanya berfungsi menerima laporan. Dia juga mengkritik Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang sempat memintanya mundur.
" Pejabat publik itu tak bisa serta merta mengundurkan diri tanpa suatu alasan," Fahri memastikan.
Beberapa kader PKS disebut-sebut merasa terganggu atas sikap Fahri. Mereka kemudian menyampaikan aduan ke BPDO.
Salah satu yang dikritik mereka adalah komentar Fahri yang dinilai cenderung membela mantan Ketua DPR Setya Novanto selama tersandung kasus 'Papa minta saham'. Alhasil, Fahri harus berhadapan dengan BPDO.
Dipanggil Dewan Pimpinan PKS
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meradang setelah jabatannya digoyang sejumlah orang yang ia anggap tidak berhak. Fahri mencurahkan isi hatinya di lini masa twitter.
Fahri mengakui curhatannya itu berbuntut pemanggilan oleh partai. Ia harus menghadap pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) malam ini.
" Pukul 20.00 WIB," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).
Fahri menerangkan, ia menerima surat dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS. Isinya, meminta Fahri menjelaskan semua kasak-kusuk terkait jabatan Wakil Ketua DPR yang dinilainya sedang digoyang.
BPDO berkeinginan mengevaluasi Fahri. Sebaliknya, Fahri menyebut evaluasi hanya bisa dilakukan lewat fraksi.
Dia pun menduga, ada kelompok orang yang bergerilya menggoyang jabatannya dengan opini di media massa. Sebab, Presiden PKS Sohibul Iman dan anggota Fraksi PKS Al Muzammil Yusuf menyebut dirinya sedang dievaluasi. Hal itu diperkuat pernyataan Wasekjen PKS Mardani Ali Sera yang meminta Fahri untuk mundur.
" Ada elite partai yang mengatakan bahwa saya sedang dievaluasi. Padahal, harusnya prosedur evaluasi dilakukan fraksi," ujar Fahri.
Kemarin malam hingga pagi tadi, Fahri curhat di lini masa. Isu twitt Fahri berkutat soal langkah politis elite PKS yang mencoba menggoyangnya dari kursi Wakil Ketua DPR. (bin/metro)
"Ini kan bukan jabatan yang diberikan partai sepenuhnya," kata Fahri usai diperiksa Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) di Gedung DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
Menurut dia, jabatan yang diembannya di Dewan adalah keputusan sidang paripurna para legislator Senayan. "Itu yang saya klarifikasi ke BPDO," ujar dia.
Lagi pula, tambah Fahri, BPDO tak bisa `mencolek-colek` jabatannya. BPDO bukan lembaga evaluasi, tapi hanya berfungsi menerima laporan. Dia juga mengkritik Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang sempat memintanya mundur.
" Pejabat publik itu tak bisa serta merta mengundurkan diri tanpa suatu alasan," Fahri memastikan.
Beberapa kader PKS disebut-sebut merasa terganggu atas sikap Fahri. Mereka kemudian menyampaikan aduan ke BPDO.
Salah satu yang dikritik mereka adalah komentar Fahri yang dinilai cenderung membela mantan Ketua DPR Setya Novanto selama tersandung kasus 'Papa minta saham'. Alhasil, Fahri harus berhadapan dengan BPDO.
Dipanggil Dewan Pimpinan PKS
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meradang setelah jabatannya digoyang sejumlah orang yang ia anggap tidak berhak. Fahri mencurahkan isi hatinya di lini masa twitter.
Fahri mengakui curhatannya itu berbuntut pemanggilan oleh partai. Ia harus menghadap pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) malam ini.
" Pukul 20.00 WIB," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).
Fahri menerangkan, ia menerima surat dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS. Isinya, meminta Fahri menjelaskan semua kasak-kusuk terkait jabatan Wakil Ketua DPR yang dinilainya sedang digoyang.
BPDO berkeinginan mengevaluasi Fahri. Sebaliknya, Fahri menyebut evaluasi hanya bisa dilakukan lewat fraksi.
Dia pun menduga, ada kelompok orang yang bergerilya menggoyang jabatannya dengan opini di media massa. Sebab, Presiden PKS Sohibul Iman dan anggota Fraksi PKS Al Muzammil Yusuf menyebut dirinya sedang dievaluasi. Hal itu diperkuat pernyataan Wasekjen PKS Mardani Ali Sera yang meminta Fahri untuk mundur.
" Ada elite partai yang mengatakan bahwa saya sedang dievaluasi. Padahal, harusnya prosedur evaluasi dilakukan fraksi," ujar Fahri.
Kemarin malam hingga pagi tadi, Fahri curhat di lini masa. Isu twitt Fahri berkutat soal langkah politis elite PKS yang mencoba menggoyangnya dari kursi Wakil Ketua DPR. (bin/metro)