Ini Dia Saingannya Eyang Subur: Ngarjo Punya 9 Istri Serumah, Kerap Bercinta Ramai-Ramai
https://kabar22.blogspot.com/2015/11/kisah-ngarjo-punya-9-istri-serumah.html
BLOKBERITA -- Luar biasa. Ucapan itu pantas disematkan kepada Setyo Joko Sunaryo
alias Narjo. Betapa tidak, di usianya yang baru 38 tahun, warga Ngabang
Kalimantan Barat ini sudah punya 9 istri dan tinggal serumah. Para istri
Ngarjo hidup rukun dan damai. Mereka saling mengasihi.
“Istri
saya itu 9. Istri pertama cerai, istri ketiga meninggal kecelakaan, dan
satu orang pergi kuliah kedokteran di Belanda. Sedangkan yang ada di
Ngabang sekarang enam orang,” uajr Narjo saat berbincang akrab dengan
Rakyat Kalbar (grup pojoksatu.id).
Ngarjo
lahir pada 21 Oktober 1977 di Kota Mempawah. Putra kelima dari enam
bersaudara ini menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01
Ngabang, kemudian SMP Negeri 02 Ngabang, dan SMA Negeri 1 Pontianak.
Tamat dari SMAN 1 Pontianak, Narjo enggan kuliah dan memilih
berwiraswata.
“Pekerjaan
sebagai wiraswata ini bermacam-macam pekerjaanlah. Apa yang bisa
menghasil uang, itulah yang saya kerjakan. Yang penting jangan menganggu
orang lain,” ujar Narjo sembari santai di kediamannya.
Saat
ditemui wartawan Rakyat Kalbar, Narjo yang ramah dan supel, tampak
semangat dan sangat welcome. Kontan semua istrinya dan anak-anaknya
dipanggil untuk duduk bersama di ruang tamu.
“Saya
mau bercerita, banyak orang yang mengatakan saya punya istri banyak itu
karena mempunyai ini itu, dan menuntut ilmu. Tapi itu hanya kata orang
dan itu hanya omong kosong saja. Maka saya tulis di depan rumah itu,
janganlah menilai orang itu dari omongan orang lain,” kata Narjo sembari
tertawa.
Menurut
Narjo, dia punya istri banyak ini mungkin karena faktor keturunan.
Karena kakeknya dulu istrinya empat belas orang. Kakeknya keturunan
Tionghoa bernama Lie Liet Nam dulu berdomisili didesa Kuala Behe. Sang
akong yang akrab disapa Anam, itu cukup legendaries di kampungnya.
“Mungkin
ini menjadi garis tangan saya mempunyai istri banyak. Walaupun istri
banyak, segala sesuatu yang diperbuat adil tidak dibeda-bedakan dari
semua istri dan anak. Maka istri saya tetap bahagia dan cinta,” tutur
Narjo melebarkan tangan ke arah semua istri dan anak-anaknya.
Sebagai
lelaki jelas Narjo bisa bangga mampu memberikan kebahagiaan buat semua
istrinya, dan memberikan nafkah tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
“Yang
ada ini enam istri dan anak enam belas. Semua akur dan kompak. Mulai
dari ngurus anak, masak dan makan juga kumpul sama-sama. Tidak ada
dibeda-bedakan antara anak dengan istri yang satu dengan anak istri yang
lain,” ungkapnya.
“Untuk
memberi nafkah bathin saya melayaninya sesuai permintaan istri.
Misalnya malam ini, siapa yang mau itu yang saya layani. Kalau semuanya
minta, semuanya harus saya layani. Bahkan main sama-sama pun saya
layani. Saya mampu memberinya secara adil, makanya semua istri saya suka
dan cinta pada saya,” kata Narjo dengan suara polos di depan keenam
istrinya.
Meski
memiliki 9 istri, hubungan Ngarjo dengan para tetangga juga tetap
rukun. Namun, dia tak menampik jika ada saja yang menilainya memiliki
ilmu pengasihan atau ilmu “kuat”.
Ngarjo
menceritakan, ia menikah dengan istri pertamanya, Naini, pada 1999 dan
dikaruniai dua anak. Namun, Naini tak bisa bertahan lama karena hidup
dimadu.
“Dia
tak sanggup dimadu, akhirnya minta cerai pada 2010. Waktu itu istri
pertama saya itu hanya bilang, silakanlah abang bahagia dengan
istri-istri yang lainya. Dia minta cerai saja,” kata Narjo, seperti
dilansir Rakyat Kalbar (grup pojoksatu.id), Senin (2/11/2015).
Istri
kedua bernama Sopia dinikahi pada 2007. Sopia lahir pada 1984, sekarang
usianya 31, memberikan anak empat orang. Tahun 2008, Sopia, menuaikan
ibadah haji. Jadi sekarang namanya sudah Hajjah Sopia.
Saat
ditanya, mengapa mau memilih Narjo sabagai suaminya, padahal sudah tahu
kalau Narjo sudah punya istri. Hajah Sopia bilang, karena Narjo
orangnya baik dan tanggungjawab. Dia jujur dan berbuat adil dalam
keluarga.
“Kami
merasa bahagia, walaupun istrinya banyak. Dan kalau dia mau menikah
lagi pun kami tidak melarang kalau memang itu bisa membahagiakannya,
yang penting dia tetap berbuat adil kepada semua istrinya. Saya tidak
pernah merasa cemburu atau bagaimana kepada suami, walaupun dengan istri
yang lainnya,” tutur Sopia.
Ngarjo
kemudian menikahi istri ketiganya, Sumarwati pada 2008 dan dapat anak
dua. Tahun 2013 Sumarwati meninggal dunia akibat kecelakaan. Sedangkan
istri keempat, Rima, menikah 2009 dan memberikan Narjo empat anak. Rima
lahir tahun 1984 sekarang usianya 31 tahun.
Rima mengaku, mau menikah dengan Narjo karena sangat cinta. Ia melihat Narjo orangnya bijaksana dan bertanggungjawab.
“Sebelum menikah, saya yakin kalo Narjo bisa memberikan kebahagiaan, makanya saya mau nikah dengan Narjo,” kata Rima.
Terbukti setelah menikah mengaku tetap bahagia. Selama menikah tidak ada pertengkaran semuanya baik-baik saja dalam satu rumah.
“Jadi,
melihat semua anak-anak dan suami itu semua sama. Tidak ada rasa
perbedaan, antara anaknya dengan anak istri yang lain,” pungkas Rima.
Adalah
Rasima menikah pada 2010 sebagai istri kelima. Rasima yang lahir tahun
1984, sekarang kuliah di fakultas kedokteran di Belanda. “Menikah dengan
Rasima kami mempunyai anak dua,” kata Narjo. (bin/BT)