Gubernur DKI: PKL Monas Bikin Sirup Saja Pakai Air Comberan

JAKARTA, BLOKBERITA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk turut berperan dalam penjualan kuliner di program Lenggang Jakarta di Lapangan Eks IRTI Monumen Nasional (Monas). Nantinya, tiap kios yang berada di Lenggang Jakarta akan ditempeli kertas lulus uji BPOM sehingga warga tidak akan takut maupun khawatir lagi untuk membeli makanan di pedagang kaki lima (PKL) Monas ini. 

" Kemarin-kemarin, bule-bule kalau ke Monas berani makan enggak? Enggaklah, bikin sirup saja pakai air comberan. Tapi, sekarang kan ada BPOM juga, jadi bule-bule dan orang kantoran tertarik makan di sini (Lenggang Jakarta)," kata Basuki seusai meninjau persiapan pelaksanaan Lenggang Jakarta di Monas, Rabu (20/5/2015). 

Program Lenggang Jakarta merupakan program penertiban PKL Monas yang dilaksanakan oleh CSR Rekso Group bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI. Karena itu, lanjut Basuki, semua pedagang yang terdaftar dan berdagang di Lenggang Jakarta merupakan PKL Monas.

Meski demikian, Basuki mengatakan, jumlah pedagang di Lenggang Jakarta tidak sebanyak PKL Monas. Sebab, pedagang yang berjualan di Monas banyak yang merupakan anggota keluarga. Dahulu satu keluarga bisa memiliki tiga sampai empat kios di Monas.

" Banyak yang jadi supplier PKL di situ. Nah, sekarang kami bagi, pedagang yang jual makanan, enggak boleh jual minuman dan kami bikin kayak foodcourt di mal aja. Jadi, menyiapkan PKL naik kelas, kalau dia punya modal, dia bisa main (berdagang) di mal sebetulnya," kata Basuki. 

Kuliner yang disajikan di Lenggang Jakarta bervariasi, mulai dari nasi goreng, soto betawi, gulai kambing, pecel bebek, nasi uduk, hingga selat solo. Harga makanannya pun bervariasi, mulai dari Rp 15.000-Rp 40.000 tiap porsinya.

Transaksi di Lenggang Jakarta baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri. Rencananya, Jumat (22/5/2015), Basuki secara resmi meresmikan Lenggang Jakarta. Total pedagang yang berjualan di Lenggang Jakarta sebanyak 329 orang, meliputi pedagang kuliner, aksesori, dan suvenir.

Para pedagang kuliner di Lenggang Jakarta ini sebelumnya juga telah diberikan pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki andal. Tak hanya pelatihan memasak, mereka juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis, hingga cara berwirausaha.  


[ bin / kmpscom ]
View

Related

REGIONAL 9191134157561020213

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item