Hary Tanoe Kuasai Hasil Merger Bank Pundi & MNC, Sandiaga Uno Tersisih,

JAKARTA, BLOKBERITA -- Taipan Hary Tanoesoedibjo melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk. bakal menjadi pemegang saham pengedali bank hasil merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk. dengan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Direktur Utama MNC Kapital Indonesia Darma Putra mengatakan penggabungan Bank MNC dengan Bank Pundi akan menghasilkan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) sebagai surviving company. Kepemilikan saham BABP, nantinya terdiri dari PT Recapital Securities, PT MNC Kapital, dan masyarakat.

" Komposisi kepemilikan pada surviving company saat ini masih dalam tahap pembicaraan dan kajian antara BEKS, BABP, melalui masing-masing konsultan jasa penilai publik yang ditunjuk," ungkapnya dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan MNC Kapital, Jumat (24/4/2015).

Dia menegaskan, emiten berkode saham BCAP tersebut nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali bank hasil merger tersebut. Saat ini, masih dikaji rencana dilakukannya tindakan korporasi pasca merger berupa penawaran umum terbatas (PUT) oleh bank hasil merger dengan tujuan untuk memperkuat permodalan.

Kedua perusahaan, sambungnya, masih fokus penyelesaian merger secara hukum, disamping juga mempersiapkan rencana-rencana yang terkait dengan operasional merger. Perseroan memastikan telah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), departemen pengawasan perbankan I, dan direktorat pengawasan Bank III.

Direktur Utama Bank Pundi Indonesia (BEKS) Ivy Santoso membenarkan rencana pemegang saham pengendali bank hasil merger adalah MNC Kapital Indonesia.

" Namun demikian, diharapkan RUPSLB dari masing-masing bank dapat diselenggarakan pada akhir Juni 2015," paparnya.

Dia mengatakan, BCAP sebelumnya telah menyetorkan dana Rp100 miliar sebagai bentuk komitmen perseroan terhadap rencana merger. Dana tersebut telah dicatat dalam rekening penampungan khusus sebagai komponen tambahan modal.

Bank milik konglomerat Sandiaga Salahuddin Uno tersebut membukukan rugi bersih Rp119,17 miliar pada periode 2014 menyusul kemudian rencana diakuisisi oleh taipan Hary Tanoesoedibjo melalui MNC Kapital Indonesia. Setahun sebelumnya, BEKS masih meraup laba bersih Rp96,27 miliar.

Penghipunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Pundi pada tahun lalu mencapai Rp7,55 triliun, lebih rendah 1% dari tahun sebelumnya Rp7,63 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp6,41 triliun, turun 2% dari periode sebelumnya Rp6,55 triliun.

Mengapa Merger ?

Dalam keterangan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama MNC Kapital Darma Putra mengatakan penggabungan ini dilakukan karena Bank MNC Internasional memiliki rencana strategis untuk mengembangkan usahanya di layanan consumer retail.

Bank Pundi Indonesia yang berkode emiten BEKS ini, lanjutnya, merupakan salah satu bank di Indonesia dengan portofolio yang beragam dan fokus pada produk perbankan mikro. Sementara itu, Bank MNC Internasional membidik sektor consumer dalam penyaluran kreditnya.

Saat ini, BEKS memiliki 1 kantor pusat operasional, 47 kantor cabang, dan 159 kantor cabang pembantu yang tersebar di Indonesia.

" Dengan portofolio yang dimiliki BEKS, Bank MNC Internasional yakin bahwa Bank Pundi memenuhi semua kriteria untuk menjadi rekan strategis dengan mewujudkan rencana strategis pengembangan layanan consuner retail melalui merger," ujarnya dalam keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis.com, Jumat (24/4/2015).

Rencana merger ini, lanjutnya, telah berkonsultasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini, perseroan sedang melakukan diskusi lebih lanjut mengenai rencana merger yang akan dilakukan BABP dan BEKS.

" Saat ini masih dalam proses penyelesaian legal merger dan persiapan rencana terkait operasional merger. Ini sedang dikaji dan dipelajari mengenai rencana dilakukannya tindakan korporasi pasca merger berupa Penawaran Umum Terbatas (PUT) oleh bank hasil merger guna perkuat modal," tutur Darma.

Nantinya, MNC Kapital akan memberikan setoran dana senilai Rp100 miliar atas rencana merger dan dicatat pada rekening bank yang dibatasi penggunaannya dalam laporan keuangan perseroan.

[ bmw / bisnisc ]
View

Related

EKBIS 4151282225411412708

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item